Suasana di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Bima pasca kaburnya 17 orang narapidana setempat, Selasa sore (1/2) |
BimaNews.id, KOTA BIMA- Belasan narapidana yang kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Bima sebagian sudah kembali. Hingga pukul 08.00 Wita Rabu (2/2), masih tersisa tiga orang yang belum ditemukan.
“Pagi ini
(Rabu) ada dua orang kembali ke Rutan,” jelas Gamal Masfhur, Kasubsi Pengelolaan
Rutan Kelas II B Bima.
Dua orang
narapidana tersebut yakni, RF dari Kecamatan Sanggar. Dia sempat kabur ke
rumahnya lalu datang dengan ojek. Kemudian, EM dijemput petugas rutan di
kediamannya di Desa Keli Kecamatan Woha.
“Mereka
belum dimintai keterangan terkait perbuatannya itu,” jelas Gamal.
Selain dua orang tersebut, Selasa sore hingga malam juga ada beberapa narapidana yang sudah kembali. Sebagian besar mereka ditangkap aparat dan diantar oleh pihak keluarga ke Rutan.
“Sebagai sanksi, mereka dikurung di sel pengasingan selama 6 hari. Apabila tidak menunjukan perbaikan prilaku, akan ditambah lagi 6 hari,’’ tandasnya.
Sementara tiga narapidana yang belum ditemukan kata dia, yakni SY, tahanan kasus narkoba asal Desa Tangga Baru Kecamatan Monta. Kemudian, DV narapidana kasus penganiayaan asal Desa Nggembe Kecamatan Bolo.
“Satu orang
lagi adalah YG, tahanan kasus narkoba asal Desa Rada Kecamatan Bolo. Dia
menjalani hukuman 4 tahun penjara dengan subsider 3 bulan,” pungkasnya.
Sebelum,
kerusuhan terjadi di Rutan kelas II B Bima membuat 17 tahanan kabur dengan
mendobrak pintu utama, Selasa sore (1/2). Kejadian itu bermula saat salah satu
narapidana inisial MR merasa keberatan dengan kasus yang sedang dihadapinya.
Dia memprotes
ke Kejaksaan terkait penundaan persidangan. Situasi tersebut justru
dimanfaatkan oleh napi lain membuat keributan hingga mendobrak pintu depan.
Petugas
sudah berusaha menahan reaksi ratusan tahanan. Namun tidak berhasil. Akibatnya,
17 orang berhasil lolos ke luar melalui pintu utama Rutan. (red)