Ilustrasi |
BimaNews.id, BIMA-Ardiansyah,
bocah 12 tahun asal Desa Kawinda Toi Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima menjadi
korban gigitan anjing diduga rabies. Murid kelas 6 SD ini meninggal dunia
dengan hasil diagnosa terpapar virus rabies.
Sebelum
meninggal, bocah malang itu sempat dirawat beberapa saat di RSUD Dompu. Korban
menghembuskan nafas terakhir setelah mendapat perawatan di RSUD Dompu, Jumat
(18/2).
Kasubag Humas RSUD Dompu Muhammad Iradat
mengatakan, korban diduga kuat meninggal karena terpapar virus rabies. Dokter
sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Karena kondisinya
memburuk, nyawanya tidak tertolong.
“Pasien ini asalnya dari Bima, tapi lahir di
Dompu,” jelas Iradat, kemarin (22/2).
Berdasarkan pengakuan salah satu Dokter RSUD
Dompu, pasien sudah memiliki gejala khas terjangkit rabies. Seperti kaku di
daerah mulut hingga produksi saliva atau ludah melimpah.
“Pemeriksaan laboratorium belum sempat
dilakukan. Karena pasien meninggal di hari yang sama setelah masuk RSUD,”
jelasnya.
Dari informasi pihak keluarganya, pasien
digigit anjing diduga rabies di bagian leher sekitar dua pekan lalu. Kemudian
korban diberikan vaksin anti rabies oleh petugas Puskesmas. Selang beberapa
hari, korban kembali diberikan vaksin pertama covid-19.
“Kata orang tuanya, vaksin anti rabies dan
vaksin pertama covid jaraknya berdekatan,” jelas Iradat.
Beberapa hari setelah divaksin, pasien sakit.
Saat itu korban dibawa berobat ke Puskesmas. Karena kondisinya tak kunjung
membaik, pasien dirujuk ke RSUD Dompu. Setelah beberapa saat dirawat, pasien
meninggal. (red)