Anggota Polisi saat mengunjungi SMAN 4 Kota Bima lakukan scan barcode aplikasi Peduli Lindungi di pintu ruangan kepala sekolah sebagai syarat masuk ke area sekolah. |
BimaNews.id, KOTA BIMA-SMAN
4 Kota Bima mulai menerapkan scan barcode aplikasi Peduli Lindungi sebagai
syarat masuk ke area sekolah. Bukan hanya guru dan siswa, setiap tamu yang
masuk ke SMAN 4, kini harus skrining menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
“InsyaAllah
Senin (17/1) mulai diterapkan,” jelas Kepala SMAN 4 Kota Bima, Siti Maryatun
SPd MM, Jumat (14/1).
Penggunaan
aplikasi Peduli Lindungi ini kata Maryatun merupakan instruksi dari Dikbud NTB.
Langkah ini untuk meminimalisir munculnya klaster penularan Covid-19 di
sekolah. Terutama selama pelajaran tatap muka diterapkan.
“Sekolah
ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga SMAN 4,” katanya.
Aplikasi ini
memiliki banyak manfaat. Selain untuk memastikan warga sekolah patuh terhadap
protokol kesehatan. Juga untuk mengetahui mereka yang sudah atau belum
divaksin. Termasuk melacak siapa saja yang sudah pernah terpapar Covid-19.
“Setelah QR
Barcode di scan melalui aplikasi tersebut, akan ditampilkan data status
vaksinasi. Kemudian kondisi kesehatan dan riwayat kontak atau infeksi Covid-19,”
terang kepala sekolah yang akrab disapa Ibu Atun ini.
Aplikasi ini
menurut dia, sekaligus mengedukasi siswa dan masyarakat tentang pentingnya
vaksinasi. Mengingat masih ada beberapa siswa SMAN 4 yang belum divaksin.
“Bagi siswa
yang belum divaksin, kita fasilitasi ke Puskesmas terdekat,” tuturnya.
Barcode
Peduli Lindungi akan dipasang di tiga tempat. Yakni, di pintu gerbang utama di
bagian timur, gerbang bagian barat dan pintu masuk ruang kepala sekolah.
“Bagi siswa
yang membawa kendaraan kita pisahkan. Khusus laki-laki melalui pintu utama dan
wanita di pintu bagian barat,” tutur Atun.
Anggota
Polres Bima Kota, Bripda Erlan Hidayat mengaku kagum dengan gebrakan SMAN 4
Kota Bima. Penerapan aplikasi QR Barcode Peduli Lindungi ini salah langkah
tepat dalam melindungi warga sekolah dari paparan covid.
“Penerapan
aplikasi Peduli Lindungi yang pernah saya pakai waktu masa pendidikan di Lombok
Timur. Kalau Kota Bima belum pernah saya jumpai,” sebut Erlan didampingi
sejumlah anggota polisi lain saat datang mensosialisasikan pembukaan tes
anggota Polri di SMAN 4, Jumat (14/1).
Alumni SMAN
4 Kota Bima tahun 2019 ini mengaku, SMAN 4 sudah banyak perubahan. Bukan cuma
dari penataan taman, lingkungannya juga
sudah asri, bersih dan berwarna.
“Sudah makin
keren saya lihat,” akunya.
Selama tiga
tahun menempuh pendidikan di SMAN 4 kata dia, banyak kenangan yang tak
terlupakan. Salah satunya, menjadi Ketua Paskibra sekaligus mendirikan Paskibra
sekolah tahun 2018. Ia juga pernah membawa SMAN 4 juara 1 lomba PBB tingkat
Kota Bima pada 2019.
“Saya juga
terpilih sebagai anggota Paskibraka Kota Bima tahun 2017,” ujar polisi asal
Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima ini. (red)