H. Eddy Salkam SPd |
BimaNews.id, KOTA BIMA-SMAN
2 Kota Bima membuat terobosan untuk mendukung program prioritas Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB yakni, mewujudkan NTB Gemilang.
Dengan membebaskan biaya pendidikan bagi
siswa miskin dan siswa berprestasi.
Kepala SMAN
2 Kota Bima, H. Eddy Salkam SPd mengatakan, siswa miskin dibebaskan dari biaya
pendidikan, jika didukung surat keterangan miskin dari pemerintah desa atau
kelurahan.
"Kami akan
turun cek untuk melihat langsung kondisi kehidupan siswa tersebut. Memastikan
kebenaran surat keterangan dibuat desa
atau kelurahan,’’ jelasnya pada media
ini beberapa hari lalu.
Jika hasil
survei benar, selanjutnya akan diputuskan melalui musyawarah sekolah. Supaya
anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa meneruskan pendidikan mereka, sehingga
tidak putus sekolah.
Begitu juga
dengan peserta didik yang berprestasi, di bidang akademik maupun non akademik.
Mereka juga akan dibebaskan dari biaya pendidikan.
Untuk siswa
berprestasi tingkat Provinsi NTB, diberikan kepada juara satu hingga ketiga.
Sementara untuk tingkat Kota Bima, hanya diakomodir yang juara pertama.
"Sementara
ini bagi siswa yang juara tingkat Kota Bima kita ambil yang juara satu dulu. Jika
memungkinkan ke depan, kita akan diterapkan seperti prestasi tingkat
provinsi," beber ayah dua anak asal Desa Rato Kecamatan Bolo ini.
Pembebasan
biaya pendidikan itu sebutnya, selain sebagai penghargaan telah mengharumkan
nama sekolah. Diharapkan memberi motivasi
bagi siswa tersebut mempertahankan
prestasi yang telah diraih.
Termasuk memacu
semangat peserta didik lain, agar terus belajar dan mengembangkan potensi diri. Sehingga bisa
berprestasi pada event lain pada periode berikutnya.
"Bagi
siswa berprestasi juga kami berikan hadiah sejumlah uang tunai," bebernya.
Untuk tahun
2022 Eddy mengaku, telah berkomitmen dengan guru-guru setempat terus berbenah, memajukan SMAN 2. Melalui
pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan.
Tenaga guru
akan didorong mendaftar sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) dan melanjutkan pendidikan
ke jenjang S2. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan kwalitas metode
pembelajaran, agar mudah dipahami dan
diserap peserta didik.
"Kalau
guru berkwalitas, pasti siswanya berprestasi," kata alumni Institut
Teknologi Surabaya (ITS) ini
Sementara
peningkatan kompetensi akademik siswa, akan diberikan pelajaran tambahan
terutama menjelang pelaksanaan ujian akhir sekolah. Supaya siswa bisa mendapatkan
nilai tinggi sebagai syarat masuk SNMPTN dan SBMPTN.
"Alhamdulillah
dari pengalaman sebelumnya, siswa kami banyak yang lulus perguru tinggi negeri melalui
dua jalur itu," katanya bersyukur.
Untuk peningkatan
prestasi non akademik, seperti olahraga voli, pramuka, pencak silat, basket dan
bola. Pihaknya mengundang pelatih profesional yang sudah malang melintang pada
bidang olahraga terkait.
"Dengan
harapan bisa mencetak siswa yang berprestasi secara akademik maun non akademik,"
pungkas pria yang dikenal humoris ini. (jul)