Warga membongkar atas masjid di kawasan rumah relokasi banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Atap masjid dibongkar karena dinilai mirip atap rumah ibadah agama lain, Kamis (13/1). |
BimaNews.id, BIMA-Atap
masjid yang dibangun di kompleks perumahan relokasi banjir di Desa Tambe,
Kecamatan Bolo, dibongkar warga sekitar pukul 11.00 Wita, Kamis (13/1).
Pembongkaran paksa dilakukan karena pelaksana proyek tidak mengindahkan teguran
warga sebelumnya, meminta atap masjid diubah karena dinilai tidak lazim, mirip
rumah ibadah agama lain.
Kapolsek
Bolo, Iptu Hanafi dihubungi media ini mengatakan, beberapa hari sebelum dibongkar, warga sudah mengingatkan
pelaksana proyek CV Utama Karya. Meminta untuk mengubah bentuk atap masjid
tersebut.
"Bahkan
warga sudah melaporkan soal atap masjid
itu ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, hingga turun ke lokasi. Saat
itu Sekda meminta pekerja untuk mengubah
atap masjid tersebut," jelasnya
saat dikonfirmasi melalui telpon, Kamis (13/1).
Namun tidak
diindahkan. Pekerja proyek baru membongkar
hari ini, setelah mendapat informasi, warga akan membongkar sendiri atap masjid
tersebut.
"Baru
tadi pagi pelaksana proyek mau membongkar atap masjid disaksikan masyarakat,
tokoh agama, pemuda dan sejumlah elemen lain," jelasnya.
Tidak puas
melihat pekerja membongkar atap masjid, warga yang menyaksikan ambil bagian.
Mereka kemudian menaiki masjid, membongkar seng atap masjid tersebut.
"Warga sepertinya khawatir diakali oleh pelaksana proyek, sehingga mereka naik membongkar sendiri," tutur Hanafi.
Atap masjid
yang sebelumnya sudah terpasang rapi, kini menyisakan rangka. Sementara seng
bekas pembongkaran berhamburan di sekitar lokasi dan sebagian lain disusun
rapi.
Pasca
pembongkaran, warga audiensi dengan pelaksana proyek. Disepakati, atap masjid akan
diubah sebagaimana mestinya.
Hanya saja,
tidak disebutkan kapan mereka pekerjaan
itu akan dimulai. Mengingat bantuan anggaran pembangunan masjid bersumber dari Kementerian PUPR.
"Mungkin
akan koordinasikan dulu dengan pihak kementerian, baru bisa tentukan kapan pekerjaan dimulai," pungkas mantan
Kasubag Humas Polres Bima ini. (jul)