Gambar Telur (google) |
BimaNews.id, BIMA-Harga
dua komoditi di Bima tidak terkendali, terus merangkak naik. Yakni telur dan minyak goreng
Bimoli.
Jika
sebelumnya, harga telur sekitar Rp 42 ribu per krat, melonjak menjadi Rp 55 ribu per krat. Begitu
juga dengan minyak goreng Bimoli untuk kemasan dua liter, dari harga Rp 25
ribu, naik menjadi Rp 42 ribu.
‘’Untuk
minyak goreng Bimoli, kenaikan harga sejak November 2021 lalu,’’ sebut Kasi
Distribusi dan Informasi Perdagangan, Disprindag Kabupaten Bima, Budi Gunawan
SE, beberapa waktu lalu.
Kenaikan
harga dua komoditi tersebut kata dia, karena pasokan dari luar daerah kurang.
Barang menjadi langka, sehingga harga naik.
Kenaikan
harga barang tahun ini katanya, berbeda dibandingkan dua tahun sebelumnya. Tahun 2020
lalu, harga telur pernah naik hingga Rp 45 ribu per krat. Namun hanya beberapa
hari harga kembali normal.
"Kenaikan
harga minyak goreng Bimoli menyeluruh di
wilayah Indonesia. Kita tidak bisa intervensi," katannya.
Untuk
menekan, agar harga tidak terus naik, dalam waktu dekat Disprindag Kabupaten Bima bersama pihak terkait lain akan
adakan Operasi Pasar (OP). Menyisir sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Bima,
seperti pasar Sila, Woha dan Sape.
"Pada
OP nanti kita mengetahui penyebab kenaikan harga barang tersebut. Apakah
sengaja ditimbun agar barang langka, sehingga harga bisa dinaikkan atau
bagaimana," tandasnya. (jul)