Kepala SMAN 1 Wawo, Irwan M. Yusuf, SPd saat memantau proses penggalian kolam di halaman depan sekolahnya, Rabu (29/12). |
BimaNews.id, BIMA-Kekurangan
air pada musim kemarau kerap dihadapi sejumlah sekolah di Kabupaten Bima, terutama
di wilayah dataran tinggi. Karena itu SMAN 1 Wawo membuat dua kolam penampung
air, untuk mengatasi persoalan kekurangan air.
"Mudah-mudahan bisa menjadi solusi kekurangan air di SMAN 1 Wawo," kata Kepala SMAN 1 Wawo Irwan M. Yusuf SPd, Rabu (29/12).
Dua kolam tersebut
dibangun di halaman depan dan belakang. Dengan ukuran 5x6 meter dan 6x7 meter
dengan kedalaman 1 meter. Kolam itu untuk menampung air hujan, sebagai cadangan
air pada musim kemarau.
"Kita
buat dua kolam dulu. Kalau sukses, kita tambah," jelas bapak kelahiran
1970 ini.
Dua kolam tersebut
kata dia, dibuat sederhana. Tidak memakan biaya banyak. Hanya untuk resapan
supaya bisa memunculkan mata air baru. Bukan diambil langsung dari kolam.
Di sekolah setemmpat sebutnya, ada beberapa mata air aktif yang dapat
dimanfaatkan saat musim hujan. Pada musim kemarau airnya mati.
"Kolam
ini sebagai solusi, supaya mata air bisa tetap hidup," harapnya.
Mantan
Kepala SMAN 2 Sanggar ini mengaku, setiap musim kemarau SMAN 1 Wawo selalu
kesulitan air. Air sumur bor yang ada tidak maksimal.
"Setiap
Minggu kita beli air dari mobil tangki. Kebetulan di sekolah ada tandon,"
ujarnya.
Krisis air
di sekolah menurut dia, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus dicarikan
solusi jangka panjang.
"Air
ini kebutuhan pokok kita. Harus dicarikan solusi," aku Kasek yang baru
lima bulan menjabat ini.
Selain air
bersih, ia juga sudah menanamkan bibit pohon buah di halaman sekolah. Seperti jambu,
sawo, mangga dan manggis.
"Sayang
lahan seluas ini tidak kita manfaatkan untuk tanaman buah," pungkasnya. (red)