Ilustrasi Google |
BimaNews.id, BIMA-Setelah
menjalani vaksin di gerai Polsek Langgudu pada Selasa (28/12), Lukman, warga Suradadi
Kecamatan Terara Lombok Timur meninggal dunia. Jenazah pria pengumpul besi tua
itu dibawa pulang keluarga ke kampung halamannya. Mereka menolak diotopsi.
"Kami sudah berbicara dengan pihak keluarga almarhum. Mereka sepakat jenazahnya tidak diautopsi," jelas Kabid P2PL Dikes Kabupaten Bima Alamsyah.
Jenazah pria
34 tahun tersebut katanya, dipulangkan dengan mobil ambulance ke kampungnya di
Sengenit Kelurahan Suradadi. Seluruh biaya ditanggung Pemkab Bima.
Kabar Lukman
meninggal sekitar pukul 12.20 Wita, Selasa (28/12). Korban menghembuskan nafas
terakhir di sebuah gazebo di Desa Rupe Kecamatan Langgudu.
Sebelum
meninggal, Lukman sempat vaksinasi jenis CoronaVac di gerai Polsek Langgudu
oleh PKM Langgudu, sekitar pukul 10.30 Wita. Anggota Polsek yang mendapat kabar
meninggalnya korban langsung membawanya ke Puskemas untuk diperiksa.
"Dari
hasil visum tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," katanya.
Untuk
mengetahui penyebab meninggalnya korban, Polres Bima Kota telah menurunkan tim
indentifikasi dan unit intelijen. Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima juga sudah menurunkan Tim Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) untuk melakukan pemeriksaan.
"Untuk
mengetahui penyebab korban meninggal harus autopsi. Tapi, ditolak pihak
keluarga," jelas Alamsyah.
Petugas
vaksinasi katanya, telah melaksanakan tugas sesuai prosedur. Sebelum divaksin,
kesehatannya diperiksa. Setelah divaksin korban diobservasi selama 30 menit,
tidak ada keluhan. Bahkan tekanan darahnya normal.
Dari pengakuan anak tiri korban, Wilandra, 17 tahun, usai divaksin mereka menuju Desa Rupe untuk mencari besi bekas. Sekitar pukul 12.00 Wita mereka istirahat di sebuah gazebo karena ayahnya mengeluhkan pusing. Kemudian kejang-kejang dan meninggal.
"Dari
pengakuan anaknya, korban sering mengalami sakit kepala, demam sudah 1 minggu
dan belum makan sebelum divaksin. Juga terdapat obat jenis Molacort 0,75
miligram di dalam mobil yang dikendarai korban," pungkasnya.
Kepala
Puskesmas Langgudu Najmah SSt mengatakan, sebelum menjalani vaksinasi korban
sudah lolos tahapan pengecekan kesehatan. Mulai dari tensi darah hingga meminta
persetujuan yang bersangkutan untuk divaksin.
Korban tidak
dalam kondisi sakit, mengaku siap divaksin. Hasil observasi selama 30 menit
usai divaksin juga tidak ada keluhan.
"Yang
jelas, sudah sesuai prosedur, tidak ada
paksaan," tegasnya. (red)