Ilustrasi Google |
BimaNew.id, KOTA BIMA-Lingkungan Rabangodu Utara pada Minggu (28/11) dihebohkan dengan kematian Naurah Mutia, 18 tahun. Gadis cantik ini nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Siswi kelas
XII SMA ini ditemukan gantung diri di jeruji jendela rumahnya. Nenek dan
bapaknya yang pertama kali melihat Naurah, dibuat shock.
Korban
sempat dilarikan ke RSUD Bima. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Belum
diketahui kenapa gadis tersebut sampai memilih jalan pintas seperti itu.
Beredar informasi, karena keinginannya untuk melanjutkan kuliah pada jurusan
Hubungan Internasional (HI) tidak direstui orangtuanya.
"Kabarnya
seperti itu. Kedua orang tuanya ingin Naurah kuliah kedokteran. Sedangkan
Naurah ingin ambil jurusan HI," ujar Sofiah, tetangga korban.
Cara Naurah
mengakhiri hidupnya membuat tetangganya sedih dan tidak habis pikir. Apalagi semasa
hidupnya, korban dikenal sebagai anak yang pintar dan baik.
"Kami
merasa sedih dengan kepergian Naurah," katanya.
Begitu juga
yang disampaikan warga lain, Jubaidah, 45 tahun. Naurah merupakan anak sulung
dari dua bersaudara. Semasa hidup, jarang ke luar rumah dan bergaul dengan
teman-teman seumurannya.
"Kami
jarang lihat dia main-main di kampung," katanya.
Selain cerdas,
Naurah juga anak yang rajin beribadah dan taat pada kedua orangtuanya. Tidak
pernah cekcok seperti kebanyakan remaja pada umumnya.
"Sepintas
itu yang saya tahu soal almarhumah. Mengenai motifnya saya gak tahu. Yang jelas
pasti ada alasannya sehingga dia gantung diri. Tidak mungkin tanpa sebab,"
katanya.
Kepala
Kelurahan Raba Ngodu Selatan, Husni mengaku, tidak tahu pasti motif Naurah
mengakhiri hidup. Dia menyarankan untuk konfirmasi ke pihak Polres Bima Kota.
Namun dari
informasi yang beredar, korban nekat gantung diri karena keinginannya untuk
kuliah jurusan HI tidak dipenuhi. Yang jelas, informasi itu belum dipastikan
kebenarannya.
"Lebih
jelasnya tunggu hasil penyelidikan polisi," jelasnya
Kasus bunuh
diri tersebut sempat gegerkan warga. Ratusan warga berbondong-bondong
mendatangi rumah korban. Sejumlah aparat kepolisian ikut berjaga, antisipasi
terjadi hal yang tidak diinginkan.
Sementara Kepala SMAN 4 Kota Bima, Siti Maryatun MPd mengaku kaget mendapat informasi meninggalnya Naurah. Ia tidak menyangka, Naurah sampai nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
"Awalnya
saya tak percaya. Untuk memastikan informasi itu, saya minta seorang guru untuk
ke rumah almarhumah. Ternyata benar," katanya.
Siswa dan
guru SMAN 4 merasa kehilangan dengan sosok Naurah Mutia. Di sekolah, dia tidak
hanya taat beribadah tapi juga berprestasi. Baik prestasi tingkat Kota Bima
maupun Provinsi NTB.
Diantaranya,
pernah menempati posisi pertama lomba OSN tingkat provinsi. Kemudian nomor
wahid lomba Bahasa Inggris tingkat Kota Bima pada tahun 2020.
"Masih
banyak prestasi di raih almarhumah. Itu belum termasuk juara yang ia raih di
sekolah," jelas Ibu Atun sapaan akrab Kepala SMAN 4 Kota Bima.
Naurah juga
dikenal anak yang ramah, sopan dan berbakti pada guru. Suka berbaur dengan
siswa-siswa kelas lain.
"Anak-anak
di sini pasti kenal dengan Naurah," akunya.
Para guru
dan siswa ikut Melayat hingga mengantar jenazah Naurah ke tempat peristirahatan
terakhir. Almarhumah dikebumikan di TPU kelurahan setempat pada Senin (29/11).
Aku sedih
BalasHapus