Rektor IAIM Bima, Hendra MSi saat pindahkan tali toga seorang wisudawati terbaik di atas podium, Sabtu (18/12). |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Sebanyak
199 mahasiswa menyelesaikan studi di Insititut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM).
Pengukuhan wisuda angkatan ke VII dari enam program studi (Prodi) berlangsung di
Gedung Serba Guna (GSG), Sabtu (18/12).
Rektor IAIM
Bima Hendra M.Si menyampaikan rasa bangga kepada wisudawan dan wisudawati.
Telah melampui sejumlah proses sehingga bisa diwisuda sesuai amanat tri dharma
perguruan tinggi.
"Tapi
ingat, wisuda bukanlah ending point (titik akhir). Tetapi merupakan entry point (titik awal)
dari sebuah perjuangan," katanya.
Karena ke
depan kata dia, alumni akan mulai bergelut dengan dunia kerja yang
sesungguhnya. Potensi yang dimiliki harus terus diasah, sebagai bekal meniti
karier yang lebih baik.
"Salah
satu kunci sukses di dunia kerja pada era dirupsi, kita harus memiliki
kemampuan berkolaborasi dan adaptasi yang baik," katanya.
Tidak lagi
head to head terhadap kemampuan yang dimiliki. Tapi bagaimana bekerja sama, memberi
kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan agama.
Alumni kata
dia boleh dilahirkan dari kampung, di kaki gunung, kuliah di daerah sendiri.
Tetapi harus memiliki semangat, spirit, motivasi dan daya juang untuk meraih cita-cita
besar.
“Anak
kampung tidak punya hak untuk gagal, tetapi punya hak untuk sukses. kenapa?
Sebab kesuksesan dan kegagalan bukan tergantung esok hari, tapi bagaimana
memetakkan kesuksesan pada hari ini setelah wisuda," jelasnya.
Hidup di era
dirupsi sekarang jelasnya, dibutuhkan kreatifitas, critical thinking (berpikir
kritis), inovasi, kemampuan komunikasi dan kolaborasi dengan yang lain.
Kemudian tidak mengeluh disaat menghadapi setiap permasalahan.
"Jika
hal itu ada pada diri kalian, insyaAllah akan menjadi modal utama untuk meraih
kesuksesan di masa depan," bebernya.
Hendra juga
minta alumni untuk minta maaf terhadap
dosen jika ada hal yang tidak disenangi, selama menempuh pendidikan. Karena
apapun yang mereka lakukan, hanya untuk membentuk karakter alumni yang lebih
baik.
"Sesulit
apapun tugas yang diberikan, hal itu untuk membentuk mental dan semangat juang
kalian," katanya.
Agar
memiliki jiwa dan karakter yang tahan banting ketika dihadapkan dengan
persoalan hidup di lingkungan masyarakat.
Kemudian
pasca wisuda, alumni juga diminta untuk minta maaf terhadap orang tua. Karena
tanpa ridho dan dukungan moral maupun moril mereka, tidak mungkin alumni sampai
pada puncak ini.
"Berilah
kebahagiaan kepada mereka. Paling tidak jangan menyakiti hatinya," saran
ayah tiga anak asal Desa Kananga, Kecamatan Bolo ini.
Selain
ucapan terimakasih kepada orang tua wisudawan yang menitipkan anak tempuh
pendidikan di IAIM Bima. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada BSI KCP Bima,
telah memberikan cinderamata dan hadiah terhadap 10 orang wisudawan terbaik di
tingkat institusi.
Mahasiswa
IAIM Bima kata Hendra, tidak kalah saing dengan kampus lain. Terbukti, banyak
prestasi yang telah diukir, misalnya juara satu MTQ. Mulai dari tingkat Kota Bima
hingga internasional.
Begitu juga
dengan torehan prestasi pada bidang lain. Seperti pencak silat, puisi
kebangsaan dan lain-lain. Capaian itu tidak lepas dari bimbingan dan dukungan
dari dosen pembimbing.
"Saya
sampaikan terimakasih kepada dosen, ikut berjuang harumkan nama IAIM,"
jelas magister sains ini.
Hal senada
juga disampaikan Wali Kota Bima, M Lutfi SE. Ia mendorong alumni IAIM agar berkompetisi sesuai kemampuan yang dimiliki. "Jangan
kecil hati lantaran alumni dari kampus swasta di Bima. Karena kesuksesan
seseorang tidak melihat itu," jelasnya.
Sejatinya
keberhasilan akan berpihak pada siapa yang bekerja keras dan mampu membaca
peluang. Merekalah yang akan beruntung.
Terbukti
tidak sedikit alumni kampus di Bima menjadi orang sukses. Baik jadi pengusaha,
DPRI RI, pejabat pemerintahan maupun sukses di bidang lain.
"Tinggal
bagaimana ketekunan dan kemampuan kalian yang dibutuhkan. Karena hal itu yang
bisa mengantar kalian menjadi orang sukses," pungkas orang nomor satu di
Kota Bima ini. (jul)