Ilustrasi Google |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Dua tahun terakhir, tercatat sebanyak 20 orang warga Kota Bima terjangkit penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (Aids). Empat diantaranya meninggal dunia.
Kabid P3PL
Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima Syarifuddin MPh mengatakan, warga yang terjangkit HIV dan Aids ini rata-rata usia
produktif. Telah memiliki pasangan hidup.
"Penyebab
mereka terjangkit HIV dan Aids, akibat pergaulan bebas," katanya pada
media ini, Rabu (29/12).
Pekerjaan mereka
pun variatif. Kebanyakan dengan
mobilitas tinggi. Seperti supir antar daerah, karyawan perusahaan swasta, pekerja
salon dan lain-lain.
"Itu
sesuai hasil pendataan kita setiap tahun. Rata-rata mereka berlatar belakang profesi
itu," beber ayah tiga anak asal Kelurahan Oimbo, Kecamatan Rasanae Timur
ini.
Sebanyak 16
pasien pengidap HIV dan Aids ini terus
dipantau. Mereka wajib periksa dua kali setahun ke dokter. Bukan untuk menyebuhkan,
tapi sebagai upaya untuk menekan
penularan terhadap warga lain.
"Tujuan
pemeriksaan, agar tidak menular ke orang lain," katanya.
Selain
memantau pasien, upaya pencegahan dini tetap dilakukan Dikes. Seperti, rutin
pemeriksaan terhadap populasi kunci, mulai dari ibu hamil, penghuni Lapas, waria,
penjaja seks komersial dan beberapa kelompok terkait lain.
"Alhamdulillah
pencegahan dini tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya hanya
500 sasaran yang diperiksa, tahun 2021 hingga 2.310 orang," beber alumni UGM
ini. (jul)