Kondisi SMAN 2 pasca diserang siswa SMKN 2 Kota Bima, Kamis (4/11). Siswa diliburkan sementara, khawatir ada kejadian susulan. |
Keputusan
tersebut berdasarkan instruksi KCD Dikbud Kota dan Kabupaten Bima. "KBM
Daring mulai hari Kamis (4/11). InsyaAllah jika tidak ada hambatan, Senin pekan
depan kita akan kembali belajar tatap muka," jelas Kepala SMAN 2 Kota Bima,
H. Eddy Salkam, SPd, Kamis (4/11).
Langkah
tersebut diterapkan untuk meminimalisir konflik lanjutan. Apalagi masalah
anak-anak biasanya rawan kembali terjadi masalah.
“Kita harus
hindari, jangan sampai terulang lagi,” ujar Eddy.
Sekaligus
katanya, untuk memulihkan trauma siswa. Karena banyak siswa yang ketakutan saat
kasus penyerangan itu terjadi. Terutama yang perempuan.
“Mudah-mudahan
mereka bisa kembali belajar normal pekan depan," harap ayah dua anak asal
Desa Rato, Kecamatan Bolo ini.
Meski tidak
ada korban dan kerusakan fasilitas, Eddy menyayangkan ulah siswa SMKN 2.
Tiba-tiba datang mengamuk dan melempari siswanya dengan batu di lingkungan
sekolah.
"Kita
yang rugi. Padahal baru saja KBM normal, setelah lama belajar Daring karena
Covid-19. Kini terpaksa kembali KBM Daring lagi," sesalnya.
Humas SMAN 2
Kota Bima, Ibnu Hajar MPd mengimbau siswa SMAN 2 dan SMKN 2 agar tidak
terpancing dan tetap menahan diri. Jangan mudah terprovokasi akibat pengaruh
segelintir orang.
Perbuatan
seperti ini menurut dia, tidak ada untungnya. Justeru akan mencederai dunia
pendidikan dan nama baik sekolah.
"Mari fokus belajar untuk menghadapi ujian. Tidak ada untungnya berbuat seperti itu. Malah memalukan diri sendiri," tegas pria Asal Desa Tangga, Kecamatan Monta ini.
Jika hal seperti
serupa masih terjadi, ia tidak segan-segan melaporkan ke pihak kepolisian.
Untuk diproses sesuai UU yang berlaku.
"Kali
ini saya maklumi, karena pelaku hanya sebatas dibina oleh pihak kepolisian.
Kalau terulang lagi, saya penjarakan, tidak ada tolerir. Itu yang perlu
diingat," tandas mantan ketua HMI Cabang Bima ini.
Rabu (3/11),
sekelompok siswa SMKN 2 Kota Bima melempari siswa SMAN 2 yang sedang duduk di
halaman sekolah menggunakan batu. Kuat dugaan, aksi itu dipicu karena tidak
terima kekalahan main bola saat bertanding di Lapangan Mangge Maci, pekan
kemarin. (jul)