Syarifuddin, S.Sos, MPh |
Kabid P3P
Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Syarifuddin mengatakan, pemerintah pusat
memberikan target vaksinasi sebanyak 112.000 jiwa untuk Kota Bima. Target itu mencakup
Tenaga Kesehatan (Nakes) masyarakat umum, pelayan publik dan pelajar.
"Kota
Bima baru memberikan vaksin dosis pertama pada 47.776 jiwa atau 42,37 persen
dari target. Untuk dosis kedua sebanyak 18.608 orang atau 16,5 persen," sebut
Syarifuddin.
Tingginya
capaian vaksinasi tersebut akunya, berkat dukungan TNI dan Polri. Ikut
membantu, mendatangi sekolah-sekolah, pengendara hingga menerapkan sistem
vaksinasi jemput bola.
"Masyarakat
kita sudah terlanjur termakan isu hoaks tentang efek samping vaksin, termasuk tenaga kesehatan. Ini yang membuat
pelaksanaan vaksin masih jauh dari target,’’ sebutnya.
Vaksinasi
Covid-19 di Kota Bima kata dia akan terus digenjot. Untuk meningkatkan capaian
vaksinasi virus asal Cina tersebut, Wali Kota telah keluarkan instruksi baru. Meminta
lembaga pelayanan publik, tidak melayani warga tanpa membawa sertifikat vaksin.
"Termasuk
bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belum divaksin, besar kemungkinan
pencairan gaji atau tunjangan akan ditunda," jelasnya.
Begitu juga
dengan masyarakat umum. Mereka baru bisa mendapat Bantuan Sosial (Bansos)
seperti PKH, Sembako dan lainnya harus melampirkan sertifikat vaksinasi. (red)