Siti Zaenab |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Pemerintah Kota Bima dengan tegas menolak bantuan 100 tangki air untuk penanggulangan kekeringan dari Pemprov NTB. Penolakan itu karena bantuan itu disalurkan setelah bencana alam tahunan berakhir.
"Kami
tolak, karena saat ini sudah masuk musim hujan," kata Kepala BPBD Kota
Bima, Siti Zaenab, Selasa (5/10).
Bantuan 100
tangki air tersebut kata dia, harusnya disalurkan pada puncak kekeringan antara
Juni-Agustus lalu. Bertepatan
dikeluarkan status siaga. Tentu bantuan air itu akan diterima.
"Saat
itu, kami benar-benar butuh bantuan provinsi untuk penanganan krisis air,"
ujarnya.
Tapi saat
ini, Kota Bima sudah tidak lagi membutuhkan air. Sebab saat ini sudah memasuki
musim hujan.
"Tidak
mungkin juga SK Wali Kota dikeluarkan, hanya untuk dapat bantuan itu,"
bebernya.
Meski
intensitas hujan saat ini belum tinggi, Zaenab memastikan, Kota Bima telah
keluar dari bencana alam kekeringan. Walaupun masih terdapat beberapa titik wilayah
yang mengalami krisis air.
Seperti
daerah, warga tidak bisa memanfaatkan air bawah tanah, karena payau. Serta
tidak dijangkau maksimal oleh air PDAM.
"Untuk
wilayah itu, tidak bisa kita manfaatkan bantuan provinsi. Karena anggaran itu
sasarannya untuk wilayah
kekeringan," ujarnya.
Agar bencana
tahunan ini tidak terus terjadi, semua pihak diminta untuk mulai melestarikan
kembali lingkungan perhutanan. Seperti menggiatkan program reboisasi pada
daerah serapan air dan menekan aktifitas perambahan untuk perladangan.
"Itu
harapan besar kami sekarang," harapnya. (red)