Anggota kepolisian saat mengevakuasi jenazah Sukardin, yang meninggal karena dihakimi warga di halaman RSUD Sondosia, Rabu (6/10). |
BimaNews.id, BIMA-Sukardin
M. Said, 45 tahun warga RT 07 RW 03 Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten
Bima tewas dihakimi massa di halaman RSUD Sondosia. Kejadiannya sekitar pukul 11.30 Wita, Rabu (6/10).
Informasi
yang dihimpun Radar Tambora, pelaku tewas dihakimi warga, karena membacok tiga orang bersaudara
yang merupakan tetangganya.
Ketiga bersaudara itu adalah, Nursuhada, 20 tahun dengan luka bacok bagian tangan kanan. Mulyadin, 16 tahun dengan luka di tangan kanan dan leher. Kemudian, Yeni alias Ante, 12 tahun.
Satu dari tiga
buah hati pasangan suami istri Umar dan Rosdianah yang bernama Yeni alias Ante,
meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ante meninggal dengan luka
bacok di leher dan tangan kanan. Dua saudaranya, dilarikan ke RSUD Sondosia
karena luka cukup serius.
Dari
pengakuan beberapa warga di TKP, Sukardin diduga mengalami gangguan jiwa. Saat kejadian, tiga bersaudara itu sedang duduk di rumah sambil nonton TV. Tiba-tiba
datang pelaku membawa parang, kemudian mengamuk. Pelaku lantas membacok korban Ante.
Nursuhada
dan Mulyadin yang melihat kejadian itu, berusaha menyelamatkan adiknya.
Sialnya, mereka juga dibacok oleh pelaku. Sehingga keduanya mengalami luka
serius.
Usai
membacok tiga bersaudara tersebut, Sukardin melarikan diri kea rah RSUD
Sondosia menenteng parang. Diduga, pelaku ingin membunuh dua korban yang sedang
dirawat di rumah sakit setempat.
Begitu
pelaku sampai di rumah sakit, dihadang sejumlah anggota Polsek Bolo yang dipimpin
Bripka Suhendra. Setelah dilakukan pendekatan, pelaku akhirnya berhasil
diamankan.
Saat melintas
di jalan depan RSU Sondosia, ada warga yang melempar pelaku yang saat itu dipeluk
Bripka Suhendra dengan batu dan kayu. Kondisi itu membuat pelaku berontak, hingga merampas senjata api
jenis Revolver milik Bripka Suhendra.
Dengan
senjata tersebut pelaku menembak Bripka Suhendra, mengenai lengan kanan hingga terjatuh. Anggota
polisi lain melepaskan tembakan peringatan, agar pelaku menyerahkan diri.
Pelaku yang
sudah kalap saat itu terus menembak,
hingga peluru habis. Selanjutnya, Sukardin melarikan diri ke halaman rumah
sakit setempat.
Saat
itulah pelaku Sukardin dilumpuhkan, hingga terkapar di halaman rumah
sakit setempat. Ratusan warga yang geram dengan ulah pelaku kemudian menghakiminya.
Pelaku dilempat dengan batu dan kayu, hingga meninggal dunia.
Kepala Desa
(Kades) Sondosia, Jauhari Irfani membenarkan peristiwa tersebut. Sukardin kata
dia, sebelumnya membacok tiga warga yang merupakan tetangganya.
"Saya
mengetahui informasi ini setelah mendapatkan laporan dari aparatur lain. Saat
itu saya sedang di kantor," katanya di temui lokasi kejadian tewasnya pelaku.
Mendengar
informasi tersebut, ia langsung bergegas ke rumah korban. Untuk memastikan
informasi dan melihat langsung kondisi para korban.
Ditanya
motif dari kejadian tersebut, ia mengaku tidak tahu secara pasti."Yang
jelas hari ini, telah terjadi pembacokan terhadap tiga orang oleh pelaku
Sukardin," tandasnya.
Jenazah
pelaku pembacokan dievakuasi aparat kepolisian sekitar pukul 13.10 Wita.
Informasi lain
diperoleh, pelaku Sukardin baru pulang sebagai TKI dari Malaysia. Pelaku
kabarnya, pernah terlibat kasus pembunuhan hingga dipenjara 20 tahun di
Malaysia.
Pasca keluar
penjara, pelaku balik ke kampungnya di Desa Sondosia sekitar tiga bulan lalu. (red)