Kondisi jembatan Raba Salo di Kota Bima yang pekerjaannya terlihat mandek. |
BimaNews.id,KOTA BIMA-Pengerjaan
jembatan Rabasalo di Kota Bima terlihat mandek. Dampaknya, sejumlah usaha
sekitar jembatan, terpaksa gulung tikar.
Penyebabnya,
penutupan akses jalan karena pekerjaan jembatan tersebut. Sehingga usaha warung
dan kios sembako sepi pembeli.
Seperti
diakui Burhan Nurdin, seorang warga Penatoi, Kecamatan Raba. Ia mengatakan,
hampir semua toko dan warung sekitar jembatan Rabasalo sudah tutup.
"Mereka
(Pengusaha,red) sepertinya pindah tempat usaha, karena di sini sepi,"
katanya ditemui Radar Tambora di sekitar pengerjaan jembatan setempat, Minggu
(19/9).
Kalaupun masih
membuka usaha, jelas rugi. "Mau gak mau harus pindah memang," ujar
pemilik rumah sekitar jembatan tersebut.
Pemilik
rumah sebelah barat jembatan Rabasalo ini mengaku, pengerjaan jembatan sudah sekitar
lima bulan. Namun, belum sama sekali terlihat progresnya.
"Seharusnya
dengan waktu itu, paling tidak kelihatan
jembatannya. Sekarang, masih pengerukan,’’ sorotnya.
Pemilik toko
Kurnia, Kelurahan Penaraga yang enggan menyebutkan namanya menyesalkan
mandeknya pengerjaan jembatan Rabasalo. Karenna semenjak jembatan itu
dikerjakan, jalan depan tokonya ditutup, omzetnya turun drastis.
"Pembeli sepi sekali," kata nenek 70 tahun ini.
Pemilik toko
timur perempatan SMAN 4 Kota Bima, terus
membuka jualan, karena mereka tinggal langsung di toko. Dengan harapan, barang
jualannya dibeli warga sekitar.
"Setiap
hari paling laku Rp 100 ribu rupiah.
Bahkan kurang," sebutnya.
Sedangkan
sebelumnya, omzetnya bisa jutaan rupiah setiap hari. Kalaupun pun ada pembeli,
hanya warga yang berolahraga di lapangan depan tokonya. Itupun tidak seberapa.
Karena sepi
sambungnya, banyak penyewa toko dan ruko di sekitar usahanya tutup. Pendapatan
mereka turun drastis, sedangkan pajak dan iuran tetap harus dibayar.
"Beruntung
kami punya sendiri. Hanya beban membayar pajak saja," tandasnya.
Pantauan
Radar Tambora, pengerjaan jembatan di Jalan Gajah Mada yang menghubungkan Kelurahan Penatoi dan
Penaraga di Kota Bima ini masih tahap penggalian dan pengerukan. (ar)