Kondisi korban pengeroyokan yang diduga melibatkan oknum anak pejabat di Kota Bima. |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Kasus penganiayaan dan pengeroyokan tejadi pada Senin (6/9) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Korban Muh. Aminullah, 29 tahun diduga dikeroyok pemuda berinsial Alf, anak salah seorang pejabat Kota Bima.
Korban yang
akrab disapa Mhin itu, kepada media ini mengungkap awalnya ia bersama
teman-temannya duduk di sekitar Paruga Nae Kota Bima. Tiba-tiba, datang sekelompok
pemuda dengan mobil Pick Up Hilux warna hitam dan beberapa sepeda motor.
Salah
seorang dari sekelompok pemuda tersebut
dia kenal Alf, anak salah seorang pejabat di Kota Bima bersama sejumlah
temannya. Saat itu kata Mhin, Alf menanyakan temannya bernama Dewa.
“Saya
menjawab, Dewa tidak ada. Baru saja pergi. Saya juga bilang, tunggu saja karena
motornya Dewa ada bersama kami,” ungkap Mhin.
Saat itu kata dia, Alf justeru menjawab dengan ketus
dan menuding mereka menyembunyikan Dewa. Mhin sendiri mengaku, tidak mengetahui
ada masalah apa antara Dewa dan Alf.
“Ain cili la
Dewa. Ain cowa nggomi doho. Nahu hambu sara’a nggomi doho pede re (Jangan
sembunyikan si Dewa. Saya hantam kalian semua nanti,red),” kata Mhin meniru ucapan
Alf saat kejadian.
Melihat
kondisi yang tidak baik itu, Mhin mengaku sempat mendatangi teman-temannya untuk meminta bantuan. Apalagi
kata dia, ada teman Alf membawa senjata tajam jenis parang. Saat itu sempat
memanas, namun ada teman Alf yang melerai. Sehingga mereka pun pergi.
Beberapa
saat kemudian, Alf dan kawan-kawannya kembali lagi dengan mobil Pick Up Hilux
hitam sebelumnya. Di dalam mobil Mhin melihat ada lima hingga enam orang yang
kemudian mengeroyoknya.
“Saya
sendiri saat itu, sedangkan mereka banyak. Saya lari meminta bantuan teman-teman
yang lain. Setelah temannya datang, Alf dan kawan-kawannya sudah melarikan
diri,” ungkapnya.
Kasus dugaan
pengeroyokan itu telah dilaporkan pada Polsek Rasanae Barat, Kota Bima. Mhin
mengaku menderita luka robek pada bagian bawah mata, siku susah digerakkan dan
kaki yang lebam.
“Saat saya
lapor, saya langsung visum,” tambahnya.
Mhin
memastikan, tidak ada kata damai terhadap kasus yang menimpanya. Mhin merasa
tidak berbuat salah apapun kepada Alf, sehingga dia dikeroyok.
“Tidak ada
damai. Meskipun anak pejabat, tapi sama-sama makan nasi,” pungkasnya.
Sementara
itu, Kapolsek Rasanae Barat Polres Bima Kota AKP Suhatta dikonfirmasi via
ponsel, mengaku belum bisa memastikan laporan tersebut. Sejak Senin ia tidak
masuk kantor karena sedang berduka.
“Silahkan,
bisa dicek ke kantor kepada anggota yang berjaga,” jawabnya mengarahkan. (tin)