Syafrudin SPd |
BimaNews.id, BIMA-Setiap tahun SMPN 2 Madapangga terus kekurangan peserta didik. Kekurangan ini terjadi sejak tahun 2019 lalu.
Kepala SMPN
2 Madapangga, Syafrudin SPd menyebutkan, sembilan kelas yang disediakan untuk
kelas satu, dua dan tiga. Masing-masing kelas hanya ada tiga Rombongan Belajar
(Rombel).
"Dari
jumlah kelas ini, dua Rombel tidak terisi, yakni Rombel kelas satu dan
dua," sebutnya pada Radar Tambora, Rabu (25/8).
Siswa tahun
2019 lanjutnya, tercatat 60 orang, sekarang duduk di kelas tiga. Masing-masing
Rombel dipasang 20 orang. Kemudian tahun 2020 hanya 52 orang untuk dua Rombel.
"Sekarang
kami hanya mendapat 54 orang siswa untuk dua rombel lagi. Sebenarnya,
masing-masing rombel kita pasang sekitar 30 orang. Tapi dengan keadaan seperti
ini kita terpaksa sesuaikan," katanya.
Kekurangan
siswa ini kata dia, terjadi karena di desa zonasi sekolahnya ada sekolah lain,
seperti MTs. Sehingga siswa yang masuk di SMPN tersebut hanya satu desa saja.
Syafrudin
menyebutkan, zonasi yang dimiliki dua desa, yakni Desa Woro dan Desa Mpuri.
Hanya siswa di Desa Woro yang banyak masuk di SMPN 2. Sedangkan Desa Mpuri,
hanya dua hingga tiga orang saja karena di desa setempat ada MTs.
"Sehingga
para siswa di desa itu lebih memilih masuk sekolah yang dekat. Kami tidak bisa
memaksakan. Apalagi, Desa Mpuri dengan sekolah kami cukup jauh," keluh
Syafrudin.
Kekurangan
siswa juga dia memperkirakan, karena banyak orang tua siswa yang kerja di luar
daerah. Sehingga anaknya juga diikutsertakan.
"Itu
yang membuat siswa kami berkurang," pungkasnya. (ar)