H Rifai MAP |
BimaNews.id, BIMA-Meski saat ini diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kasus Covid-19 di Kabupaten Bima justeru meningkat. Bahkan tiga hari terakhir jumlah pasien positif baru sebanyak 66 orang.
Dari grafik
penyebaran Covid-19 Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, jumlah pasien per
28 Juli 1.009 orang. Tanggal 29 Juli ada penambahan pasien baru 14 orang. Tanggal 30, 23 orang dan 31 Juli sebanyak 13
orang.
"Untuk
data bulan Agustus belum ada yang masuk," jelas Plt Sekrertaris Dikes
Kabupaten Bima, H. Rifai MAP, Senin (2/8).
Kegiatan 3T
oleh Nakes belakangan ini dilakukan secara masif. Mulai dari Tracing (
penelusuran kontak erat ), Testing dengan Antigen/ PCR serta Treatment ( upaya
tindak lanjut bagi yang positif ).
Lonjakan
kasus tersebut kata dia, karena tingkat kesadaran tentang bahaya Covid-19 masih
rendah. Hal ini dilihat dari mininya penerapan protokol Covid-19, saat masyarakat
beraktivitas di luar rumah.
"Misalnya
ketika masyarakat belanja di pasar, jarang sekali yang menerapkan protokol
Covid-19," bebernya.
Termasuk
saat acara resepsi pernikahan. Tidak jarang ditemukan tamu undangan melanggar
Prokes. Padahal sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Bima, jika Standar Operasional
(SOP) pernikahan di masa pandemi Covid-19 dianjurkan standing party.
"Susah untuk
menekan kasus Covid-19 kalau begini terus. Karena untuk menangkal virus itu,
dengan memperketat protocol kesehatan," tegas pria asal Desa Kalampa,
Kecamatan Woha ini.
Upaya vaksinasi dan penerapan PPKM percuma, jika protokol Covid-19 diabaikan. Kendati begitu, pemerintah bersama Satuan Tugas (Satgas) Covid tetap kerja maksimal, menyosialisasikan ke masyarakat.
"Kita
tetap turun ke lapangan untuk sosialisasi. Karena pengaruh penurunan angka
kasus Covid-19 selama PPKM diterapkan, belum ada. Malah ada peningkatan kasus baru,"
terangnya.
Rifai
optimis pengaruh PPKM suatu saat dapat menekan angka pasien Covid-19. Karena
PPKM ini lebih kepada perubahan perilaku manusia dari kebiasaan sebelumnya.
"Butuh
waktu yang lama untuk mengubah perilaku masyarakat. Baru kita bisa lihat hasil
dari PPKM ini. Kita banyak berdoa saja, semoga masyarakat sadar sehingga Covid-19
berakhir," tandasnya. (jul)