AR, terduga pelaku pencabulan siswi SMP saat saat menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Dompu |
BimaNew.id, DOMPU-Unit PPA Satreskrim Polres Dompu
masih menyelidiki kasus pencabulan siswi SMP oleh penjaga sekolah, AR. Dari
hasil pemeriksaan awal, rupanya AR mencabuli korban sudah berulang kali (bukan
2 kali).
Dihadapan penyidik, AR yang berstatus
duda itu sudah mengakui perbuatannya. Ia mencabuli korban yang masih berusia 13
tahun itu, sekitar 10 kali selama satu bulan terakhir.
"AR sering kali mencabuli korban
karena dipengaruhi nafsu. Ia tidak tahan ketika melihat korban," ungkap
Kanit PPA Satreskrim Polres Dompu Aipda Ahmad Rimawan mengutip pengakuan AR
saat menjalani pemeriksaan di ruang PPA, Kamis (26/8).
Sementara korban juga mengaku,
seringkali digauli AR. Perbuatan itu kerap dilakukan di ruang kelas SMA swasta
tempat AR bekerja.
AR mencabuli korban pertama kali pada
pertengahan Juli lalu. Bermula AR mengancam akan memberitahukan pada warga
karena korban sempat melihatnya sedang telanjang bulat saat keluar dari kamar
mandi.
"Rumah korban dengan sekolah
tempat AR berkerja, dekat. Jadi, korban tidak sengaja melihat AR telanjang
sehabis mandi saat itu," jelas Rimawan.
Ancaman tersebut dijadikan senjata oleh
AR memperdaya korban. Kerena takut, korban terpaksa melayani nafsu bejat
pelaku.
Sebelum berhubungan, korban sempat
mengaku takut hamil. Namun, AR berhasil meyakinkan korban sembari mengancam.
"Tenang, kamu tidak akan
hamil," kata korban mengingat jawaban AR saat pertama kali mereka
berhubungan.
Merasa keenakan, AR kembali mengajak korban dengan modus yang sama beberapa hari kemudian. Bahkan, AR tidak sungkan mendatangi korban di rumahnya untuk mengajak berhubungan di ruang kelas.
Korban yang takut dengan ancaman
mengiakan ajakan pelaku. Kemudian diam-diam masuk ke sekolah. Menemui AR yang
sudah menunggu.
"Perbuatan itu sering dilakukan
saat sore hari, ketika guru dan siswa sudah tidak ada di sekolah,"
ungkapnya.
Terakhir, AR mencabuli korban Selasa
(24/8) sekitar pukul 17.40 Wita. Modusnya sama. AR meminta korban untuk masuk
ke sekolah dan menuju ruangan tempat biasa mereka berhubungan.
Melihat anaknya sering keluar masuk ke
sekolah, dicurigai bapak korban. Kerena penasaran, sang bapak pun mengikutinya.
Tiba di halaman sekolah, sang bapak sudah tidak melihat korban. Ia pun berteriak memanggil anaknya. Mendengar panggilan sang bapak, korban pun keluar dari ruang kelas. AR yang masih berada di ruangan, tak berkutik.
"Setalah mengetahui anaknya
dicabuli AR, orang tua korban langsung melapor kasus itu pada Polres
Dompu," ujar Rimawan.
Perbuatan bejat AR terendus warga
setempat. Sejumlah warga yang geram sempat menghakimi pelaku. Namun, reaksi
warga berhasil diredam setelah dilakukan pendekatan oleh anggota.
"Pelaku diamankan Rabu pagi
(25/8)," pungkasnya. (jw)