Ilustrasi google |
BimaNews.id, KOTA BIMA- Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSUD Bima, diancam keluarga pasien dengan senjata tajam. Kejadiannya sekitar pukul 09.00 Wita, Minggu (15/8).
Kasus pengancaman ini terungkap, dari video berdurasi 29 detik yang beredar di grup WhatsApp. Dalam video terlihat, seorang pasien di atas bed dengan posisi duduk.
Di sekelilingnya terdapat beberapa laki-laki dan perempuan. Diantara laki-laki yang ada di sekitar pasien, terdapat satu orang menggunakan baju berlengan panjang menunjuk pasien sembari berkata, pasien tersebut tertusuk panah.
"Tio pu ncongge fana ke re (Lihat panah yang tertancap ini, red) , " ungkapnya sambil menunjuk.
Kemudian, pria tersebut kembali melontarkan ancaman akan membacok dokter.
"Ain ngu nga'e dokter, nahu ka fati ku pede re (Jangan bikin repot dokter, saya bacok nanti, red) , " ancamnya.
Setelah berkata demikian, pria tersebut mendekat ke temannya yang lain untuk mengambil sesuatu. Seketika, sejumlah Nakes yang sedang bertugas berteriak. Sebelum suara teriakan terdengar, sempat ada suara seorang perempuan yang meminta untuk tidak menggunakan senjata tajam.
"Ain mpa'a kai cila ana (Jangan main pakai parang nak, red), " ujar seorang perempuan.
Setelah itu, tidak terlihat apa yang terjadi. Para Nakes berteriak dan mengatakan yang ada dalam ruangan tersebut bidan.
"Itu bidan , itu bidan, " teriak beberapa nakes.
Humas RSUD Bima, dr Adi Wijanarko yang dikonfirmasi membenarkan ada keributan di ruang UGD RSUD Bima tersebut.
"Keluarga pasien tidak sabar minta segera mencabut panah yang tertancap di punggung. Kondisi baik.. Perlu persiapan operasi, puasa 7 sampai 8 jam, " jawab Adi singkat saat dikonfirmasi via ponsel.
Sementara itu, Kapolsek Rasanae Timur Polres Bima Kota, Ipda Suratno mengaku pihaknya sudah mengamankan seorang pria yang diduga mengamuk dan mengancam Nakes di RSUD Bima.
Namun kata Suratno, pihaknya belum mengetahui pasti kronologis kejadian karena masih dalam proses pemeriksaan.
"Kita selesaikan dulu pemeriksaannya. Yang jelas, ada yang sudah diamankan. Satu orang, masih melarikan diri, " pungkasnya. (tin)