Korban bentrokan antar dua keluarga di Kecamatan Sape saat menjalani perawatan Jumat malam, dengan kondisi anak panah masih menancap |
BimaNews.id, BIMA- Perkelahian antar keluarga dari dua dusun terjadi di Desa Parangina Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Tujuh rumah dilaporkan rusak terkena lemparan batu. Beberapa orang terluka, akibat kejadian tersebut.
Humas Polres
Bima Kota, Iptu Jufrin menjelaskan, bentrokan antar dua keluarga pada dua dusun
itu berlangsung sekitar pukul 23.00 Wita, Jumat malam (27/8). Diduga dipicu ulah oknum warga Dusun Due melempar
warga Dusun Wodi, Desa Parangina dengan parang.
Akibatnya, beberapa
orang terluka. Yakni Aldi, Tasrif, warga Dusun Due dan Arif. Sedangkan pelaku, berinisial Hen, warga Dusun Wodi dan
Gal warga Dusun Bou.
Kronologisnya,
ada seorang perempuan berinsial Fi, bibi dari terduga pelaku berinisial Hen.
Pada Jumat malam berboncengan sepeda motor dengan seorang pria memasuki gang di
Dusun Due. Saat itu mereka melewati sekelompok pemuda yang sedang duduk.
Tiba-tiba saja
Fi dilempari dengan parang oleh Aldi. Kejadian itu kemudian dilaporkan Fi pada keluarganya.
Imbasnya, orang tua bersama beberapa anggota keluarganya, lantas mendatangi
tempat anak muda di gang Dusun Due nongkrong, untuk mencari Aldi.
‘’Saat itu Aldi
telah pulang ke rumahnya untuk mengambil tombak bersama temannya bernama Tasrif,’’
sebutnya.
Aldi dan
Tasrif yang sebelumnya dicari, balik mendatangi keluar Fi yang sedang berkumpul,
kemudian melempar tombak. Beruntung, tidak melukai siapapun. Hanya mengenai sepeda
motor yang sedang diparkir.
Aksi Aldi
dan Tasrif ini dibalas dengan lemparan batu dan panah. Sehingga, keduanya terkena
anak panah yang menusuk bagian punggung.
Dari
kejadian inilah, muncul aksi balasan dari keluarga Aldi dan Tasrif, hingga
menyebabkan terjadinya perkelahian antar keluarga dari dua dusun.
"Kedua
keluarga dari dua dusun ini saling menyerang, sehingga kita terus mencoba
lakukan pendekatan persuasif, " kata Jufrin.
Polisi
kemudian mengevakuasi terduga pelaku panah, yakni Hen ke Polsek Wawo. Melalui
jalur persawahan, untuk menghindari amukan warga.
Kendati
pelaku Hen telah dievakuasi, aksi saling serang antara dua keluarga masih
terjadi. Pada aksi lanjutan itu, keluarga Aldi dan Tasrif mendapat informasi,
ada pelaku pemanah lain yakni, Arif Rahman. Sehingga Arif mendapatkan luka
bacok.
Hingga pukul 00.35 wita, polisi terus melakukan pendekatan pada dua keluarga dari dua dusun tersebut, agar tidak saling menyerang.
Akibat
bentrok dua keluarga tersebut, tujuh
unit rumah rusak terkena lemparan batu.
Sedangkan korban luka, sudah mendapatkan perawatan medis. (tin)