Abdul Haeb saat menyapu jalan depan ATM RSUD Bima, beberapa waktu lalu. |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Pembagian
Bantuan Sosial (Bansos) di Kota Bima sepertinya belum merata. Masih terdapat
beberapa warga kurang mampu yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah. Baik berupa
Bansos dari pusat, provinsi maupun yang bersumber dari APBD daerah.
Abdul Haeb,
misalnya. Kakek 62 tahun asal Kelurahan Rabangodu Timur, Kecamatan Rasanae
Timur yang berprofesi sebagai tukang parkir ini mengaku tidak pernah mendapat
bantuan dari pemerintah.
"Mungkin
saya yang paling miskin di wilayah Rabangodu. Kalau tidak percaya silakan
berkunjung ke rumah saya di RT 07," katanya.
Haeb mengaku,
hanya menempati rumah berukuran 4 kali 6 meter. Berlantai tanah dengan alas
kardus bekas.
Di musim
hujan ia beserta istri dan anaknya tidak bisa tidur nyenyak. Karena atap bocor
dan kerap membasahi isi rumah.
"Bahkan
saya bersama istri dan anak sering kali digigit tikus saat tidur," beber
ayah lima anak ini.
Kondisi itu bukan lagi hal baru bagi Haeb dan keluarganya. Setiap hari hanya makan dan minum sekadarnya.
Kendati
begitu, ia sangat berharap bantuan
pemerintah. Jika bukan biaya untuk memperbaiki rumah, paling tidak bantuan
Sembako.
"Karena
dari pekerjaan saya sebagai Juru Parkir (Jukir) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Apalagi hanya saya sendiri yang bekerja," katanya.
Bekerja
sebagai Jukir, tidak banyak yang diperoleh Haeb setiap hari. Paling banyak Rp
30 ribu. Bekerja mulai pagi hingga malam.
"Uang
Rp 30 ribu itu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Belum bayar listrik, beli
beras dan kebutuhan pokok lain. Jelas tidak cukup, nak," keluhnya. (jul)