Jenazah almarhum Julung Wikancahyo dievakuasi warga setelah ditemukan tergantung di pohon di Desa Sie, Kecamatan Monta, Rabu sore lalu |
BimaNews.id, BIMA-Julung
Wikancahyo, ditemukan meninggal gantung diri di sebuah pohon di Desa Sie
Kecamatan Monta, Rabu sore (21/7). Pihak keluarga dan kerabatnya masih belum
percaya dengan aksi nekat pemuda 30 tahun asal Desa Naru Barat Kecamatan Sape ini.
Julung merupakan guru honorer (bukan mahasiswa) di SMPN 3 Sape. Dia mengajar TIK. Pihak keluarga dan kerabatnya masih belum percaya dengan meninggalnya Julung.
Selain sosok
yang cerdas, Julung juga dikenal sebagai pemuda yang pendiam. Santun dan akrab
dengan semua orang.
"Dia
sosok guru yang baik, santun dan cerdas. Di sekolah saya percayakan dia sebagai
pengurus laboratorium komputer. Karena dia jago soal IT," ujar Kepala SMPN
3 Sape, Syamddin SSi, Kamis (22/7).
Ketua PGRI
Sape yang akrab disapa Syam ini mengaku, kenal dekat dengan almarhum dan keluarganya.
Julung merupakan putra kedua Bambang TS, pensiunan guru Matematika SMPN 1 Sape.
"Saya dan pak Bambang seperti saudara, makanya Julung saya suruh ngajar di SMPN 3 Sape," katanya.
Syamsuddin
tidak menyangka dengan aksi nekat Julung. Padahal di sekolah dia tidak punya
masalah. Meskipun sifatnya jarang berbicara. Apalagi soal perempuan.
"Saya
juga tidak tahu siapa wanita yang dekat dengan dia sekarang. Karena dia
tertutup soal itu," ujarnya.
Bahkan kedua
orangtuanya masih belum percaya dengan meninggalnya Julung. Karena sebelum
meninggal, sikapnya biasa-biasa saja. Sering duduk nongkrong dengan teman-teman
dan sesekali minta uang pada orang tua untuk beli rokok.
Terakhir
kata Syam, Julung pamit untuk ke Bima usai salat subuh. Sebelum berangkat,
orangtuanya sempat mengingatkan agar melengkapi surat-surat kendaraan dan
memakai helm. Orangtuanya juga memberikan uang Rp 50 ribu untuk kebutuhannya di
perjalanan.
Hanya saja
saat itu, dia tidak memberitahu tujuannya ke Bima. Tapi, biasanya setiap ke
Bima sering menghubungi teman laki-laki di Kecamatan Monta, sesama kuliahnya di
Jogja.
"Itu
yang masih kita selidiki, apakah sebelum bunuh diri, dia sempat ketemu dengan
teman kuliahnya itu atau tidak," sebut Syam.
Pihak kepolisian juga sudah melakukan penyelidikan kasus bunuh diri Julung. Dari pemeriksaan luar, korban murni meninggal karena bunuh diri. Karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau benturan benda pada tubuh korban. Hanya ditemukan bekas luka jeratan ti di leher dan warna kebiruan di ujung jari kaki dan tangan.
"Cuma
kita heran kenapa dia datang bunuh diri di Sie. Padahal dia warga Sape,"
terang Kapolsek Monta Iptu Takim.
Julung
ditemukan tergantung di pohon oleh warga
sekitar pukul 17.30 Wita. Di sekitar lokasi penemuan mayat ditemukan satu unit
sepeda motor Honda Vario milik korban dengan Nopol EA 2748 YA.
Korban
gantung diri menggunakan tali rafia warna biru. Tali tersebut diikat pada batang
pohon dengan panjang sekitar setengah meter.
Saat
ditemukan, korban sudah tak bernyawa. Mengenakan switer hitam dan celana jeans
biru.
Setelah
dibawa ke RSUD, jasa korban kemudian disemayamkan ke rumah duka Rabu malam.
Jasad sudah dikebumikan di TPU Desa Naru Barat, Kamis siang (22/7). (jw)