Pemerintah Kabupaten Dompu saat menggelar rapat terbatas dengan Kepala BNP NTB, Gagas Nugraha beberapa hari lalu. |
BimaNews.id, DOMPU-Bupati Dompu Kader Jaelani prihatin dengan maraknya peredaran narkoba di wilayah Dompu. Masifnya peredaran barang haram tersebut sudah merusak tatanan sosial kehidupan masyarakat.
"Kami
harap Dompu bisa terbentuk BNNK sendiri. Karena di Dompu saat ini baru status
BNK," kata Kader Jaelani saat Kunjungan Kerja (Kunker) Kepala BNP NTB,
Gagas Nugraha beberapa hari lalu.
Dengan
maraknya peredaran narkoba, seharusnya Dompu sudah memiliki BNNK sendiri.
Seperti di wilayah Kabupaten dan Kota Bima.
"Selama
ini BNNK Bima membawahi tiga kabupaten, termasuk Dompu," jelasnya.
Kepala BNP
NTB, Gagas Nugraha mengapresiasi penyambutan hangat Pemeirntah Kabupaten Dompu.
Harapan Bupati Dompu memiliki BNNK sendiri kata dia, akan jadi atensi.
"NTB
masuk ranking tiga nasional terkait peran pemerintah daerah dalam pemberantasan
Narkoba. Semoga pembentukan BNNK bisa diwujudkan," terangnya.
Di wilayah
NTB, peredaran jenis narkoba paling banyak adalah sabu-sabu dan ganja. Bahkan
jumlah tahanan kasus narkoba saat ini berjumlah 3.000 orang.
"Separuhnya
berprofesi sebagai petani," ungkapnya.
Ditemui
terpisah, Kepala Sekretariat BNK Dompu H Julkifli Lubis SSos mengaku, peredaran
narkoba di Dompu sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak hanya remaja dan dewasa,
narkoba juga sudah menyasar anak-anak.
"Sosialisasi
bahaya narkoba di SD sudah kita gencarkan tahun ini. Sekolah juga sangat
menyambut baik kegiatan ini," akunya.
Sosialisasi
narkoba pada usia dini menurut dia, sangat diperlukan. Sehingga dampak
kesehatan bagi pengonsumsi narkoba bisa diketahui sejak dini.
"Kita
juga menerima rehabilitasi gratis bagi siswa pecandu atau pemakai narkoba.
Dengan melibatkan tim dokter yang sudah bekerjasama dengan BNK,"
pungkasnya. (jw)