Tabung oksigen di Mataram yang diklaim Gubernur NTB aman untuk seluruh wilayah di NTB |
BimaNews.id, KOTA
BIMA-RSUD Kota Bima kembali mengalami kekosongan oksigen. Ini membuat pasien
yang membutuhkan harus mencari oksigen melalui sosial media. Selama dua pekan
terakhir, tidak ada pasokan dari Mataram.
Akun Mastura
Yoeya, melalui media sosialnya mencari oksigen sejak 3 hari lalu. Dia menulis ,
dengan bertanya dimana lokasi pengisian ulang oksigen. Bahkan dalam unggahan
terakhirnya, akan membeli oksigen dengan harga berapapun.
"Yang
ready oksigen tolong infonya. Berapapun
akan dibayar, " tulisnya, Selasa (27/7).
Beberapa
story WhatsApp, juga terlihat mengunggah hal yang sama. Beberapa warga Kota
Bima, memanfaatkan media sosial untuk mencari oksigen untuk pasien yang sedang
dirawat.
Kepala RSUD
Kota Bima, dr Agus Dwi Pintono yang
dikonfirmasi mengakui, saat ini ketersediaan tabungnya saja di rumah sakit hanya
41 unit. Sedangkan oksigen masih kosong.
"Oksigen
kita saat ini kosong. Padahal berdasarkan estimasi kebutuhan sesuai jumlah
pasien yang rawat inap sebanyak 60 tabung tiap hari," ujarnya Selasa
(27/7).
Untuk
mengantisipasi kebutuhan pasien, pihaknya telah membeli oksigen pada
distributor lain. Tidak hanya pada satu distributor, yang sebelumnya ada
kerjasama resmi.
Upaya lain,
membeli oksigen di tempat pengecer di wilayah Kabupaten Bima dan Dompu. Pegawai
di rumah sakit juga membeli oksigen pada PT Samator di Lombok. Itupun hanya tersedia 25 tabung.
"Langkah-langkah
ini sudah dilakukan. Namun ketersediaan oksigen bagi pasien masih kosong. Saat
ini kita masih menunggu distribusi dari Kota Mataram yang sudah hampir 2 pekan
belum datang juga," sebutnya.
Kondisi di
Kota Bima ini, berbanding terbalik dengan pernyataan Gubernur NTB Dr
Zulkieflimansyah, menyatakan stok oksigen di Mataram aman. Jumlahnya, mencukupi
untuk kebutuhan setiap daerah di NTB. Gubernur menyebut kendalanya, pada jarak
distribusi oksigen ke daerah yang membutuhkan waktu. Seperti daerah-daerah,
yang terletak di Pulau Sumbawa. (tin)