Warga Kelurahan Pane Kota Bima mengadakan doa dana sebagai usaha menolak bala |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Setiap
hari belakangan ini di Kota Bima, warga ada yang meninggal dunia. Itu terdengar
dari pengumuman yang disampaikan di setiap masjid.
Begitu juga
suara sirine mobil ambulance, terdengar lebih sering. Hal ini membawa dampak secara
psikologi pada warga.
Kondisi itu
membuat warga di beberapa wilayah menggelar acara doa dana (doa tanah, red) sebagai
tradisi untuk menolak bala.
Acara doa dana ini sudah berlangsung satu pekan terakhir. Hampir semua lingkungan dan kelurahan di Kota Bima melaksanakannya. Warga secara swadaya mengumpulkan uang untuk acara doa tersebut.
Seperti digelar
warga Lingkungan Pane, Kelurahan Pane, Kota Bima, Sabtu pagi (24/7). Warga
membuat bubur, kemudian duduk lesehan di tanah. Mereka berdoa dan berdzikir,
memohon keselamatan untuk warga Bima.
Ketua Karang
Taruna Pane, Abdul Mahrun kepada wartawan mengatakan, doa dana merupakan tradisi yang kerap dilakukan orang Bima
ketika ada wabah penyakit.
"Ini
upaya kita, menolak bala. Memohon ampun dan meminta keselamatan kepada Tuhan
yang Maha Kuasa, " ujarnya.
Hal serupa
juga dilakukan warga RT 02 RW 01 Kelurahan Tanjung. Warga mengumpulkan uang,
kemudian memasak bubur untuk dimakan bersama saat berdoa. Seluruh warga
kampung, terutama anak-anak, duduk di sepanjang gang lingkungan bermunajat,
memohon pertolongan pada Allah SWT agar terhindar dari bala bencana.
"Semoga
dengan doa dana ini, wabah cepat berlalu, " harap Gujali ini.
Di bagian timur
Kota Bima, juga ada warga yang menggelar doa dana. Seperti di Lingkungan Busu.
Syarifuddin warga setempat mengatakan, kondisi pandemi covid-19 ini telah
membuat masyarakat takut.
Apalagi,
setiap hari ada saja warga yang meninggal dunia. Meskipun, belum dipastikan karena
positif Covid-19 atau bukan.
"Tapi
psikologi warga terganggu. Kita harus kuat hadapi wabah ini dengan menggelar
doa bersama, " ungkapnya.
Doa dana
akan terus digelar warga di setiap lingkungan tempat tinggal warga. (tin)