Irfan H.M.Noor |
BimaNews.id, BIMA-Keberadaan
Pekerja Migran Indonesia (PMI) Asmah, asal Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, Kabupaten
Bima hingga kini belum juga diketahui. Disnakertras Bima akan maksimal melacak
keberadaan wanita kelahiran 34 tahun silam tersebut.
"Kami terus
berusaha, asalkan berkas keberangkatan Asmah ke Kuwait (bukan Abu Dhabi) dilengkapi
untuk memudahkan indentifikasi," jelas Kabid Pengembangan Penempatan dan
Perluasan Kerja, Disnakertrans Kabupaten Bima, Irfan H M Noor.
Rabu (30/6)
kemarin kata dia, Camat Sanggar mendatangi Kantor Disnakertrans. Melaporkan soal
Asmah yang sudah 17 tahun hilang kontak dengan keluarga. Hanya saja berkas yang
dibawa belum lengkap.
"Pemerintah
Kecamatan hanya membawa KTP, KK dan keterangan domisili Asmah. Kami sudah minta
tambahan data lain,’’ sebutnya.
Data
tambahan yang diminta seperti, nama perusahaan yang mengirim Asmah ke luar
negeri, kemudian surat perjanjian kerja. Termasuk paspor dan alamat terakhir
Asmah saat di luar negeri.
Berkas itu akan
dikirim ke UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram. Sebagai
bahan laporan ke BNP TKI.
"Nanti
BNP TKI mengirim lagi ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Berkas tersebut
jadi dasar mereka untuk mengindentifikasi keberadaan Asmah," terangnya.
Sebelumnya,
Asmah dikabarkan hilang kontak dengan keluarga sekitar tahun 2004 silam. Saat
itu putri dari pasangan almarhum Arsyad dan almarhumah Kalisom ini bekerja di
Kuwait. (jul)