Prosesi wisuda 174 mahasiswa STKIP Yapis Dompu di gedung Samakai Dompu |
BimaNews.id, DOMPU-Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu kembali mencetak 174
sarjana. Wisuda angkatan ke VII yang dihelat dalam Rapat Senat Terbuka itu
digelar di Gedung Samakai Dompu, Senin (14/6).
Prosesi
pengukuhan para sarjana tersebut berlangsung sukses dengan mematuhi protokol
Covid-19. Tarian tradisional daerah "Tari Muna" yang ditampilkan
group tari mahasiswa setempat mengisi acara tersebut.
Hadir saat
itu, Bupati Dompu diwakili Asisten Umum Setda Dompu Drs H Gaziamansyusi MAP,
Ketua Yapis, Pimpinan PTS se Bima Dompu, Kepala KCD Dikbud Dompu. Kegiatan juga
diikuti secara virtual Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti)
Wilayah VIII Bali Nusra, Prof I Nengah Dasi Astawa MSi.
Kepala
LLDikti Wilayah VIII Bali-Nusra Prof Dr I Nengah Dasi Astawa MSi melalui
aplikasi zoom menyampaikan selamat pada para wisudawan. Dia berharap, gelar
sarjana yang disandang saat ini bisa bermanfaat bagi diri dan orang banyak.
Menjadi
sarjana kata dia, bukan sebatas keberhasilan menyelesaikan studi di bangku
kuliah. Tapi, seorang sarjana memiliki tanggungjawab moral yang besar.
"Sarjana
adalah panutan. Sikap dan tutur kata harus dijaga, baik di lingkungan
masyarakat maupun di media sosial," ingatnya.
Di era
digitalisasi saat ini, Astawa mendorong wisudawan berwirausaha. Buang
angan-angan untuk melamar menjadi honorer.
"Pola
pikir untuk menjadi honorer harus dibuang jauh-jauh. Mulailah membuat terobosan
dengan berwirausaha. Walaupun usaha kecil-kecilan. Karena secara tidak
langsung, kalian sudah membuka lapangan kerja bagi orang lain," harapnya.
Lapangan
kerja di Dompu saat ini terbuka lebar. Mulai di sektor pertanian hingga usaha
kecil dan menengah. Termasuk membuka les privat bagi anak-anak, sebagai peluang kerja yang menjanjikan.
"Wisudawan
harusnya malu kalau menganggur," tandasnya.
Memulai
usaha tidak perlu dengan modal besar, karena yang dibutuhkan adalah tekad dan
kemauan. Sebab, hidup itu harus punya prinsip.
"Yang
suka tantangan itu merupakan ciri orang sukses," sebutnya.
Hal senada
sampaikan Asisten Umum Setda Dompu, Drs
H Gaziamansyuri MAP saat memberikan sambutan. Dia berharap, gelar sarjana yang
disandang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
"Jadilah
sarjana yang bisa membanggakan orang tua. Lebih-lebih berguna bagi
daerah," imbuhnya.
Menjadi
Sarjana itu kata dia, tidak mudah.
Tanggungjawab moralnya besar. Selain dituntut berfikir kritis, sarjana didorong
untuk berinovasi, berkarya dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Sarjana
harus mampu melahirkan ide-ide cemerlang dalam mengembangkan segala potensi di
daerah. Pemda Dompu juga mengharapkan kerjasama STKIP Yapis mensukseskan
program Jarapasaka yang gagas Akj-Syah," harapnya.
Sementara
Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME mengatakan, 174 wisudawan
tersebar pada enam Program Studi (Prodi. Masing-masing 24 Prodi BSI, 8 dari
Prodi Sejarah, 19 dari Bahasa Inggris 19, 77 PGSD, 22 dari Teknologi Informasi
dan 24 dari Prodi PJKR.
"Seluruh
civitas akademika STKIP Yapis Dompu menyampaikan selamat pada para wisudawan.
Teruslah berinovasi dan berkarya dalam menghadapi tantangan ekonomi di era
globalisasi saat ini," harapnya.
Sejak
didirikan, STKIP Yapis Dompu terus menunjukkan eksistensinya di dunia
pendidikan. Terbukti, hingga Wisuda angkatan ke VII, STKIP Yapis berhasil
mencetak lebih dari seribu sarjana yang siap bekerja.
STKIP Yapis,
terus berkomitmen meningkatkan lulusan dengan kompetensi terbaik setiap tahun.
Lulusan yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, baik di lingkungan
masyarakat maupun lingkungan kerja.
"Alhamdulillah,
dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa mengalami peningkatan. Kita juga
memberikan beasiswa kuliah gratis pada mahasiswa tidak mampu dan berprestasi,"
tuturnya.
Selain itu,
STKIP Yapis kini terus berbenah, siap bersaing dengan Perguruan Tinggi Swasta
(PTS) di nasional. Beberapa sarana
penunjang seperti perkuliahan seperti kolam renang, lapangan futsal berstandar
nasional, kini sedang dibangun. Bahkan kampus di bawah naungan Yayasan
Pendidikan Islam Dompu berencana membangun gedung lantai tiga.
Kualitas
dosen di kampus yang berdiri di Desa Soriskolo Kecamatan Dompu itu, juga tidak
diragukan lagi. Dari puluhan dosen, tiga diantaranya bergelar doktor.
"Sekarang,
kampus juga sudah menyiapkan dua dosen mengambil gelar doktor,"
pungkasnya. (jw)