Syaifullah |
BimaNewws.id, BIMA-Bangunan
rumah relokasi untuk lima kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Bima,
mulai dikerjakan. Sayangnya, hingga saat ini Pemkab Bima belum memiliki data
valid rumah warga yang rusak berat atau hanyut.
Ada 5
kecamatan di Kabupaten Bima, yang terdampak banjir bandang beberapa bulan lalu.
Yakni, Kecamatan Madapangga, Bolo, Monta, Woha dan Palibelo.
Pada Jumat (4/6) , Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri bersama Satuan tugas (Satgas) kementerian PUPR dan gubernur diwakili Kadis Perkim Pronvinsi NTB, sudah melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah relokasi tersebut.
Hanya saja,
bantuan sebanyak 185 unit rumah dari
pemerintah pusat, baru dikerjakan dua unit sebagai contoh.
"Rumah relokasi itu untuk warga korban
banjir yang rumah rusak berat," kata Kabid Perumahan Dinas Perkim
Kabupaten Bima, Syaifullah SSos MM pada Radar Tambora, Selasa (8/6).
Selain itu
lanjut dia, juga diutamakan warga yang mendiami rumah sepanjang bantaran sungai.
Seperti warga di Kecamatan Bolo. Terletak di Desa Leu, Rato, Sondosia dan
lain-lain.
Namun lanjut dia, pihaknya belum lakukan pendataan ulang terhadap warga yang mendiami rumah sebanyak 185 KK tersebut. Hanya berdasarkan data awal hasil laporan masing-masing kepala desa dan survei sebelumnya.
"Data
awal ada di komputer. Staf saya sudah pulang barusan. Dan data itu saya tidak
hafal, " akunya.
Ia mengaku,
warga yang mendiami 185 unit rumah itu akan didata ulang. Untuk melihat kembali
kondisi di lapangan agar tepat sasaran.
"Apalagi
warga yang mendiami rumah ini nanti, akan menjadi warga Tambe. Contoh warga di
desa lain maupun di kecamatan lain, otomatis akan menjadi warga Tambe, "
pungkas Syaifullah.
Sementara
itu, Ketua Satgas Pelaksana Penanggulangan Bencana Kementerian PU PR Ir
Widiarto, dalam siaran pers Pemerintah Kabupaten Bima menyampaikan,
rumah yang dibangun antara lain dilengkapi dengan prasarana sanitasi komunal, air
minum dan jalan lingkungan.
Diharapkan, dapat segera dilaksanakan karena rumah tersebut merupakan kebutuhan hakiki dalam meningkatkan harkat dan martabat manusia, serta menjadi tempat tinggal yang layak huni untuk melahirkan generasi penerus.
Rumah
relokasi ini berukuran 36/108 m2 atau 9
X 12 m yang dibangun oleh PT. Hutama Karya tersebut diharapkan dapat
diselesaikan dalam waktu 5 bulan. (ar)