Oleh: Iin Suprihatin (Statistisi Pertama BPS Kota Bima) |
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima,
Rabu (2/6/2021) merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) secara
bulanan (month-to-month/mtm)
Mei mengalami inflasi sebesar
0.84 persen. Angka ini
searah dengan kondisi nasional juga mengalami inflasi sebesar 0,32 persen. Laju inflasi tahunan (year-on-year/yoy)
Kota Bima tercatat sebesar 1,86 persen.
Sebagian
besar kelompok komoditas makanan,
minuman dan tembakau menyumbang inflasi
sebesar 1.78 persen. Selain itu perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 0.70 persen, Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
sebesar 0.62 persen, Transportasi sebesar 0.51 persen, Pakaian dan alas kaki
sebesar 0.32 persen, Kesehatan sebesar 0.18 persen, dan Perlengkapan, peralatan
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0.13 persen.
Kenaikan
harga komoditas makanan pacu inflasi
sebesar 2,24 persen. Beberapa komoditas yang harganya terpantau merangkak naik antara lain ayam
hidup, daging ayam ras, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, tomat, dan angkutan
udara. Sedangkan yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, ikan layang/
ikan benggol, beras, bawang merah, dan cabai merah.
Meskipun
mengalami inflasi, BPS Kota Bima juga memotret
fenomena deflasi sebesar – 0,02 persen di
beberapa kelompok komoditas seperti informasi,
komunikasi, dan jasa keuangan.
Berdasarkan
pemantauan harga di berbagai lokasi di Kota Bima, kelompok komoditas rekreasi,
olahraga, dan budaya, Pendidikan, dan Penyediaan makanan dan minuman/restoran
tercatat tidak memberikan andil inflasi.
Inflasi
tertinggi di Indonesia terjadi di Manokwari
sebesar 1,82 persen dan terendah di Tembilahan
sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar -0,83
persen dan terendah di Palembang sebesar
-0,02 persen. (*)