Rusnah SE |
BimaNews.id, KOTA
BIMA-Harga kedelai import di Kota Bima, terus merangkak naik. Ini berimbas pada naiknya harga tempe di Pasar
Ama Hami Kota Bima. Kenaikan harga kedelai import telah berlangsung selama dua pekan terakhir.
Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima memantau,
trend kenaikan pada harga kedelai import dipicu karena tidak adanya kedelai
lokal.
"Karena
petani kedelai lokal belum ada yang panen, membuat stok kosong. Konsumen
kedelai mau tidak mau beralih ke kedelai import, sehingga harga naik, "
jelas Kabid Industri dan Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Rusna SE.
Saat ini,
harga kedelai import Rp 17 ribu per kilogram. Angka ini naik dari harga
sebelumnya, hanya Rp 11 ribu per kilogram.
Dari catatan Diskoperindag, harga kedelai import ini tertinggi selama dua
tahun terakhir. Dampaknya pun, membuat harga tahu dan tempe naik.
Sebelumnya
harga tempe hanya Rp 11 ribu per kilogram. Tapi kini naik menjadi Rp 14 ribu
per kilogram. Dalam satu kilogram, terdapat 16 biji tempe yang dijual ecer
dengan harga Rp 2 ribu satu bungkus.
Ditanya
upaya Diskoperindag terkait persoalan
itu? Rusna mengaku belum ada karena
sangat bergantung pada produksi petani kedelai lokal. Biasanya, jika kedelai
lokal sudah panen, penjual tempe tahu akan beralih. (tin)