Almarhum Zulkifli |
BimaNews.id, BIMA-Kematian
Zulkifli, Pekerja Migrain Indonesia (PMI) di Malaysia membuat keluarganya
shock. Jenazah pemuda 27 tahun asal Desa Rabakodo, Kecamatan Woha ini dilaporkan meninggal karena gantung diri oleh pihak kepolisian Malaysia.
Namun, motif
dibalik meninggalnya korban, hingga kini belum diketahui. Pihak kepolisian
Malaysia masih mengautopsi jasad korban, untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Bibi korban,
Sinta yang dikonfirmasi mengaku kaget. Dia tidak menyangka ketika pertama kali
menerima potongan video korban, dengan posisi tergantung. Lehernya terlilit kain
gorden.
"Kami
terima video itu dari pihak kepolisian Malaysia. Kami saat itu langsung shock,"
aku Sinta.
Korban Zulkifli
ditemukan meninggal tergantung di kawasan Empire Plantation Mukkah Sarawak,
Malaysia. Saat ini, jenazah almarhum sudah dibawa ke rumah sakit, untuk diautopsi.
Belum
diketahui apakah korban Zulkifli bunuh diri atau dibunuh. Kasusnya, kini sedang diselidiki
kepolisian Malaysia. Satu orang saksi sudah diamankan untuk dimintai
keterangan.
"Kami
masih menunggu informasi kepolisian di sana. Jika memang almarhum dibunuh, kami harap pelaku
mendapat hukuman setimpal," harapnya.
Zulkifli
menurut Sinta, sosok anak yang baik, sopan, pendiam dan mandiri. Dia
merantau ke Negeri Ziran Malaysia
sekitar 6 tahun lalu, untuk memperbaiki ekonomi keluarga.
"Zulkifli adalah anak yatim piatu," sebutnya.
Zulkiflih merantau ke Malaysia dengan harapan bisa membantu ekonomi keluarga. Namun,
harapan membahagiakan masa tua ibunya, pupus. Karena, dua tahun lalu, sang ibu lebih
dulu menghadap sang Khalik.
"Kita
sangat terpukul mendengar kabar meninggalnya Zulkifli," katanya.
Selain
penangkapan pelaku, Sinta berharap Dinas Ketenagakerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) Kabupaten Bima, bisa menfasilitasi kepulangan jenazah almarhum.
"Kami dari keluarga menginginkan jenazah almarhum bisa dipulangkan ke
tanah air," harap Sinta.
Kabid
Pengembangan Penempatan dan Perluasan Kerja, Disnakertrans Kabupaten Bima,
Irfan HM Noor mengatakan, dari hasil identifikasi, almarhum merupakan PMI non
prosedural. "Tadi pagi kami menerima pengaduan kematian dari pihak
keluarga almarhum Zulkifli," jelas Selasa siang (8/6).
Mengenai kronologis kematian korban kata dia, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kedutan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan pemerintah Malaysia.
"Mudah-mudahan
bisa diinformasikan secepatnya. Yang jelas kami tetap akan koordinasi setiap
saat," jelas Irfan.
Sementara
proses pemulangan jenazah, pihaknya akan menunggu keputusan dari hasil
musyawarah keluarga almarhum. Apakah jenazah dikuburkan di Malaysia atau
dipulangkan ke tanah air.
"Karena
mereka tadi pagi masuk pengaduan. Soal pemulangan jenazah almarhum belum mereka
putuskan. Kami masih menunggu keputusan itu," terangnya.
Namun Irfan
memastikan setiap keputusan keluarga almarhum akan disampaikan ke Badan
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram. Termasuk KBRI dan pemerintah Malaysia.
"Kami
disini hanya memfasilitasi pengaduan ataupun laporan yang masuk. Kalau
menyangkut keputusan pemulangan, bukan kewenangan kami," tandasnya. (jul)