Drs Dahlan |
BimaNews.id, BIMA-Aparat desa di Kabupaten Bima harus berhati-hati. Belakangan ini beredar surat tagihan pengembalian kerugian negara dari penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (ADD). Surat itu disebut-sebut dari Inspektorat Kabupaten Bima, tapi sebenarnya palsu.
Beredarnya
surat palsu ini diungkap Anggota DPRD Kota Bima Rafidin SSos. Ia mengatakan,
surat tagihan tersebut dengan kop surat Inspektorat Kabupaten Bima. Kemudian stempel dan tandatangan dari petugas di
Inspektorat Kabupaten Bima.
Surat ini
diketahui beredar di sejumlah desa di Kecamatan Wera. Diantaranya di Desa
Sangiang dan Desa Mandala.
Dua kepala desa ini kaget ketika mendapatkan surat tersebut, karena tidak pernah ada temuan dalam penggunaan ADD. Curiga, sehingga keduanya mengkonfirmasi ke Inspektorat.
"Setelah
berkoordinasi, pihak Inspektorat tidak
pernah keluarkan surat tersebut, " ungkap Rafidin.
Kepala
Inspektorat Kabupaten Bima, melalui Sekretaris Drs Dahlan membenarkan kasus
surat tagihan palsu yang beredar di sejumlah desa di Kecamatan Wera.
"Itu
surat bodong. Kita tidak pernah mengeluarkan surat tersebut," tandasnya
pada Radar Tambora, Kamis (10/6).
Pada surat itu
sebutnya, disebutkan panggilan penyidik kepada Kades untuk menghadap. Padahal,
di Inspektorat tidak ada penyidik, hanya bagian auditor.
Selain itu,
banyak kesalahan pada surat bodong tersebut.
Seperti nama yang tertera sebagai Kasubag Evaluasi dan tanda tangan
tidak sama. Alamat kantor Inspektorat di tulis Jalan Gajah Mada, Penatoi
padahal harusnya Jalan Kesatria.
"Setiap
surat yang keluar dari Inspektorat hanya
boleh ditandatangani Inspektur dan saya selaku sekertaris," terangnya.
Kasus ini
katanya, berlangsung dua bulan lalu. Pelaku hingga kini belum diketahui, masih
ditelusuri.
"Kita
sudah meminta keterangan pada pihak terkait," akunya.
Atas
kejadian ini, ia menghimbau sekolah, KUPT dan lainnya, agar berhati-hati. Apabila ditemukan hal-hal yang masih
diragukan, agar dikoordinasikan ke Inspektorat. Apalagi yang berkaitan dengan
surat-surat seperti ini.
"Jangan
dipercaya dulu. Segera konfirmasi kembali ke kami," harapnya. (ar)