Harga Jagung Terjun Bebas, Diduga Ada Permainan Perusahaan - Bima News

Kamis, 03 Juni 2021

Harga Jagung Terjun Bebas, Diduga Ada Permainan Perusahaan

Jagung
Jagung 
 

BimaNews.id, BIMA-Beberapa hari terakhir harga jagung terjun bebas, dari angka Rp 4.950 menjadi Rp 4.100 perkilogram. Padahal, jagung di Kabupaten Bima baru sekitar 40 persen yang sudah dipanen.

"Anjoknya harga saat ini, karena jagung sudah menumpuk di PT Santoso Utama Lestari Unit Madapangga," ungkap seorang suplayer jagung yang enggan menyebut identitasnya.

Terbukti, puluhan truk jagung menumpuk di area gudang. Bahkan, mereka antri dua hingga tiga hari di jalan raya, baru muatan dibongkar muatan.

Kondisi itu berbeda saat harga normal beberapa waktu lalu. Begitu truk tiba, langsung bongkar.

"Alasan mereka (perusahaan) rusak alat pengering, sehingga jagung menumpuk. Kalaupun benar, kenapa tidak diperbaiki," sesalnya.

Hal itu menurut dia justeru dianggap sebagai modus perusahaan, agar bisa memainkan harga. Apalagi penurunan harga komoditas unggulan itu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun lalu harga jagung memang turun, tapi tidak separah ini," bebernya.

Untuk itu petani diharapkan, tidak menjual jagung lebih dulu, sebelum harga kembali naik. Kendati tidak pada angka Rp 4.950, paling tidak dijual dengan harga Rp 4.300 hingga Rp 4.500 per kilogram.

"Pengalaman sebelum, harga jagung akan naik kalau penampungan berkurang. Begitu sebaliknya," jelasnya.

Warga Kecamatan Soromandi, Ridwan mengaku bersyukur jika sebagian jagung miliknya sudah dijual sekitar 2 pekan lalu. Dengan Rp 4.800 per kilogram.

"Alhamdulillah, harganya cukup memuaskan. Saat itu, saya jual beberapa hari sebelum harga jagung turun," akunya bersyukur.

Sementara sebagian jagung yang ditanam di lahan lain, masih dipanen. Dia berharap, harga jagung bisa kembali naik. Paling tidak,  Rp 4.500 per kilogram.

"Kalau nunggu harga tinggi, tidak bisa. Karena banyak kebutuhan yang harus beli," tandasnya. (jul)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda