Sejumlah orang tua siswa saat melaporkan oknum kepala sekolah berinisial HS, diduga berbuat tidak senonoh pada delapan siswi, di Polres Bima Kota |
BimaNews.id, KOTA
BIMA-Seorang Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN), berinisial HS dilaporkan ke
polisi oleh sejumlah orang tua siswi. Lapoann itu menyusul ulah oknum melecehkan
delapan orang siswi pada sejumlah kelas.
Oknum HS
dilaporkan ke polisi, Minggu (6/6) sekitar pukul 11.00 wita.
Muslim, wali
seorang siswa mengungkap, dugaan pelecehan ini menimpa korban ketika sedang
bermain di kelas bersama teman-temannya.
"Tiba-tiba
datang oknum kepala sekolah, menyuruh semua siswa keluar, kecuali para siswi,
" ungkap Muslim.
Usai para
siswa keluar kelas, korban dipanggil oknum Kasek, kemudian memeriksa kantong baju korban.
Saat itu oknum HS menanyakan korban punya uang atau tidak. Korban lantas menjawab
tidak punya uang.
"Saat
korban jawab tidak punya uang, oknum langsung meraba dan memegang alat vital
korban," tuturnya berada di SPKT
Polres Bima
Tidak terima dengan perilaku oknum Kasek tersebut, korban kemudian lari untuk menghindari. Kejadian itu kemudian diceritakannya pada orang tuanya. Begitu juga korban lain, menceritakan pada orang tua masing-masing.
Kasus dugaan
pelecehan itu telah berlangsung dua kali. Tapi para orang tua mengetahui
peristiwa itu pada kejadian kedua, setelah korban menceritakan pada orang
tuanya.
Parahnya,
korban bukan satu orang, tapi ada
sekitar 8 orang. Mereka berbeda kelas, mulai kelas 4 hingga kelas 6.
"Sesuai
cerita para korban, modusnya hampir sama, pura-pura tanya ke korban punya uang
atau tidak," ungkapnya
Orang tua
korban berinisial MH meminta Kasek cabul tersebut dipecat dan diproses secara
hukum. Karena ulahnya, anaknya kini mengalami trauma dan kadang takut pergi
sekolah.
"Anak
saya sampai trauma dengan kejadian itu. Kami minta Kasek segera dipecat," desaknya
Kanit III
SPKT Polres Bima Aiptu Kurniawan membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan diduga
dilakukan oknum HS terhadap sejumlah siswa. Laporan pengaduan dari para korban ini
akan dilimpahkan ke Unit PPA Sat Reskrim. (tin)