Banyak Persoalan di Kota Bima, Wakil Rakyat Diam Membisu - Bima News

Kamis, 03 Juni 2021

Banyak Persoalan di Kota Bima, Wakil Rakyat Diam Membisu

Abdul Kadir
Abdul Kadir
  

BimaNews.id, KOTA BIMA-Anggota DPRD Kota Bima yang notabene menjadi wakil rakyat, dinilai ompong oleh akademisi STISIP Bima. Penilaian ini karena melihat dewan membisu ketika ada persoalan rakyat mengemuka.

 Abdul Kadir, dosen di STISIP Bima menyebut deretan kebijakan politik dan program Pemerintah Kota Bima, yang tidak pro rakyat.  Mulai dari krisis air bersih, beragamnya masalah yang dialami warga di lahan relokasi Kadole dan Oi Fo'o.

Kemudian, bagi-bagi handphone bagi para Ketua RT se Kota Bima, tidak berfungsi maksimalnya Rumah Aspirasi. Belum lagi dugaan mangkraknya sejumlah bangunan di Kawasan Wisata Pantai Lawata.

Kemudian  persoalan bangunan Food Corner di Lapangan Pahlawan Raba, dugaan temuan retribusi IMB yang diduga melibatkan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Bima. Sejumlah program pembangunan yang bukan menjadi  kepentingan rakyat, menjadi skala prioritas pemerintah serta masalah lain yang menambah kegaduhan di Kota Bima.

Semua itu kata Abdul Kadir, menjadi potret banyaknya kebijakan yang tidak pro rakyat. Apalagi merujuk kondisi masyarakat yang mengalami degradasi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Harusnya kata mantan Ketua HMI Cabang Bima ini, wakil rakyat yang ada di gedung legislatif meresponnya dengan luar biasa.

"Fakta yang terlihat, jangankan bertindak. Bersuara saja tidak. Membisu, cuek dan apatis dengan dinamika yang ada, " sorotnya.

25 anggota dewan itu, mestinya menjadi corong yang mewakili susah dan sedihnya seluruh rakyat Kota Bima. "Kalau wakilnya membisu, lalu kemana rakyat mengadu ?"sindirnya.

Abdul Kadir sangat berharap, dewan yang terhormat segera mengambil sikap dengan situasi dan dinamika Kota Bima yang gaduh saat ini. Bila perlu tegasnya, dewan berhak memanggil kepala daerah untuk diminta penjelasan dan tanggungjawab.

"Anggota dewan harus berdiri bersama rakyat. Jika tidak bisa, untuk apa lembaga legislatif itu? Dewan memiliki hak untuk mengoreksi segala kebijakan eksekutif. Jangan sampai sia-sia seperti sekarang ini, " pungkasnya. (tin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda