Ir Syaifuddin |
BimaNews.id, BIMA-Stok beras cadangan di Kabupaten Bima kosong. Karena anggaran untuk pengadaan kebutuhan pokok tersebut sudah dipangkas untuk penanganan Covid-19.
"Sekarang,
pengadaan beras cadangan belum bisa dilakukan," jelas Kepala Dinas
Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bima, Ir Syaifuddin, Jum'at (4/6).
Padahal
menurut dia, anggaran tersebut harus diprioritaskan, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Terutama
untuk mengantiasipasi terjadi kerawanan pangan atau warga yang terdampak
bencana.
"Kalau
ada wilayah yang kerawanan pangan, bagaimana kita bisa droping beras? Sementara
anggarannya sudah dipangkas," tanyanya.
Belum lagi
tahun ini ada pengurangan, selisih 50
persen dari 20 ton beras cadangan sebelumnya. Pengurangan itu dilakukan, karena
sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.
"Sebenarnya
10 ton beras itu tidak cukup. Tapi, kita tidak bisa berbuat banyak, karena
anggaran terbatas," bebernya.
Selain
kekosongan stok cadangan, Syaifuddin juga menyebut, pemerintah telah membangun
48 gudang penampung beras di 16 Kecamatan. Pembangunan paling banyak dipusatkan
pada wilayah dengan potensi produksi beras paling tinggi.
"Gudang
itu akan menampung beras. Sebagai upaya antisipasi pemerintah ketika kehabisan
stok," tandasnya. (jul)