Jeri, 9 tahun duduk melepas lelah sambil menunggu warga membeli kacang yang dia jual di Lapangan Serasuba, Kota Bima. |
BimaNews.id,KOTA
BIMA-Usia anak-anak, biasanya disibukkan dengan bermain. Tidak demikian dengan
Jeri, bocah 9 tahun, asal Sumba, NTT. Ia jualan kacang rebus keliling untuk
membantu ekonomi keluarga.
"Kalau
semua laku sehari bisa dapat Rp 70 ribu, paling rendah Rp 20 ribu,"
katanya.
Setiap hari,
bocah yang berdomisili di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat ini
beranjak dari rumah menuju pasar mulai pukul 06.00 Wita untuk membeli kacang
rebus. Selanjutnya dijual seharian penuh.
"Kacang
ini saya beli di pasar, satu kresek kecil seharga Rp 2 ribu. Kemudian dijual Rp
3 ribu hingga Rp 5 ribu," sebutnya.
Pukul 08.00
Wita dia mulai keliling untuk jualan. Ia menyusuri sejumlah tempat keramaian,
seperti pantai Ama Hami, lapangan Serasuba, lampu merah dan pasar Senggol.
"Kadang
saya baru pulang ke rumah jam 23.00 Wita," akunya.
Siswa kelas
5 di SDN 29 Kota Bima ini mengaku, sudah
dua tahun jualan kacang. Selain karena sekolah ditutup akibat Pandemi, sekaligus
untuk membantu ekonomi keluarga.
Ibu hanya sebagai
pekerja rumah tangga, kadang kerja serabutan. Sedangkan bapaknya tukang parker.
(jul)