Pengunjung menyisir lorong pasar Ramadan di Ama Hami, mencari kebutuhan yang akan dibeli, Senin (3/5). |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Hari pertama dibuka, Pasar Lebaran di kawasan Ama Hami disesaki pengunjung. Warga yang datang untuk belanja bukan hanya dari Kota Bima, tapi juga dari Kabupaten Bima.
Penjual
pakaian Nurlailah mengaku, bersyukur dibukanya Pasar Lebaran. Selain barang
dagangan laris manis, ia juga bisa meraup untung banyak.
"Hari
pertama barang dagangan saya laku hingga Rp 2 juta," aku ibu, 50 tahun ini
saat ditemui di lokasi jualannya, Senin (3/5).
Pendapatan
itu kata dia meningkat dibanding saat jualan di Pasar Raya Paruga. Sehari,
hanya laku sekitar Rp 700 ribu. Padahal
untuk harga satuan barang dibandrol dengan angka yang sama.
"Mungkin
karena rame pengunjung, makanya cepat laku. Mudah-mudahan jualan di sini saya
dapat untung banyak," harap ibu lima anak ini.
Pengunjung, Ningsih,
35 tahun mengaku bersyukur dengan dibukanya Pasar Lebaran. Ia bisa memilih
barang untuk lebaran.
"Di
Pasar Lebaran harga barangnya lebih murah. Bisa dijangkau warga ekonomi
lemah," katanya.
Pengunjung
lain, Yuhibullah, 42 tahun justru tidak mempersoalkan dibukanya pasar lebaran.
Karena ikut membantu warga miskin.
Hanya saja, dia
mengaku bingung dengan kebijakan pemerintah. Satu sisi meminta warga tetap
menerapkan protokol Covid-19, di sisi lain mengizinkan pasar lebaran yang jelas
mengundang kerumunan.
"Kerumunan
di pasar Ramadan jelas tidak terkontrol. Apalagi banyak yang tidak pakai
masker," tandas pria asal Kelurahan Na'e ini.
Pantauan di
lokasi, pengunjung sebagian besar dari arah Kabupaten Bima. Mereka datang
menggunakan kendaraan roda dua dan mobil pickup.
Puncak
keramaian terjadi sekitar pukul 19.00 Wita hingga 22.00 Wita. Kemudian kembali
sepi sekitar 23.30 Wita. (cr-jul)