Bak penampungan air berukuran 20 meter persegi yang dibangun di kawasan relokasi Kadole, Kelurahan Oi Fo'o tidak berfungsi |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Kebutuhan
air untk warga relokasi di Kadole Keluarahan Oi Fo’o sebelumnya terpenuhi. Air ditarik dari Ringi Ncanga, kemudian
didistribusikan pada warga di Kadole I dan Kadole II melalui jaringan
perpipaan.
Sayangnya,
air dari Ringi Ncanga hanya berjalan beberapa lama, kemudian macet. Masalahnya,
karena tidak ada anggaran untuk
mengoperasikan dan perawatan mesin.
"Agar
air terus mengalir dibutuhkan biaya operasional mesin maupun orang yang
dipekerjakan,’’ sebut Kabid Rehab dan Rekon BPBD Kota Bima, Asraruddin, Kamis (20/5).
Anggaran
yang dibutuhkan itu kata dia, selain untuk membayar listrik. Karena mesin itu butuh
daya besar, juga untuk menggaji petugas yang menyalakan dan mematikan mesin.
Dibutuhkan
juga anggaran untuk petugas pembuka kran jaringan air. Termasuk biaya perbaikan, jika mesin
bermasalah.
"Kami
tidak memiliki anggaran untuk semua itu," katanya saat ditemui di Kantor
BPBD Kota Bima.
Terkait
permasalahan itu, dia mengaku sudah
berkali-kali meminta anggaran pada pemerintah Kota Bima. Meski anggaran
tersebut dicantol pada OPD teknis.
Menyinggung
soal upaya untuk memenuhi kebutuhan air warga? Asraruddin mengaku BPBD berupaya
menyalurkan air bersih dengan mobil tanki. Hanya itu yang bisa dilakukan
sementara ini.
"Kebetulan
di kawasan tersebut banyak tandon air yang disiapkan," katanya.
Pantauan di
lokasi, di setial rumah warga terdapat instalasi
air minum. Masih terpasang meteran dan keran air. Hanya saja, tidak satu
tetespun air keluar.
Di kawasan
Oi Foo juga terdapat bak untuk menampung air dari Ringi Ncanga. Dari bak itu akan dialirkan ke setiap rumah
warga.
Hanya saja bak dengan ukuran sekitar 20 meter persegi itu
saat ini kosong melompong. (nk)