Imran MSi |
BimaNews.id, KOTA
BIMA-Imran MSi merupakan satu diantara kepala sekolah terbaik di Kota Bima saat
ini. Selain hobi menulis, Kepala SMAN 5 Kota Bima ini juga memiliki segudang
prestasi.
Bagi Imran,
menulis bukan hanya sekadar hobi. Tapi, juga mendulang prestasi. Dari hasil
karya tulisnya, tercatat tujuh buku sukses diterbitkan. Dia bahkan berhasil
mendapat tanda kehormatan Satyalencana Karya 10 tahun dari Presiden Republik
Indonesia Tahun 2010.
"Alhamdulillah, itu perhargaan yang luar biasa dan akan selalu dikenang selama hidup saya," aku Imran bangga.
Imran
mengawali karier sebagai penulis, pada tahun 1997. Saat itu ia menulis dua buku
sekaligus. Yakni, buku IPS Kelas III SMA dan Pesona Kabupaten Bima. Dua buku
tersebut diterbitkan oleh PT Ardidiya Mataram.
Kemudian
lima buku lain ditulis mulai 2005 sampai 2018. Masing-masing empat novel dan
satu Cerita Pendek (Cerpen).
"Satu
Cerpen yaitu, kumpulan cerpen terbaik," katanya.
Sementara
novel-novel hasil karyanya adalah Novel Joki Cilik, Elegi Patu Mbojo, Pajak
Kepala, dan Sembahlah Dulu Gurumu Sebelum Engkau Menyembah Tuhanmu.
"Untuk
satu karangan buku, saya menghabiskan waktu empat sampai delapan bulan,"
jelas mantan Kepala SMAN 2 Kota Bima ini.
Selama
berkiprah sebagai penulis, Imran juga kerap menyabet berbagai prestasi dan
penghargaan yang membanggakan. Prestasi pertama diraihnya pada 1996, sebagai
peringkat ke-7 lomba Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)
tingkat nasional.
Tahun 2000, Imran pernah meraih juara 3 lomba menulis lingkungan hidup yang digelar Yayasan Amalia Bekerja sama dengan Yayasan Sehati Mataram. Peringkat yang sama juga diraih lomba Penulisan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) digelar Depdiknas pada 2001.
"Tahun 2004 dan 2015 saya dapat peringkat 10 dua kali berturut-turut lomba menulis cerpen tingkat nasional dan juara 1 penulisan opini hemat energi digelar PLN Cabang Bima," sebutnya.
Pada tahun
2006, pria kelahiran 1968 ini pernah menyabet tiga piala sekaligus. Yakni,
juara 1 lomba pemilihan guru prestasi tingkat Kota Bima. Juara 2 di lomba yang
sama tingkat Provinsi NTB serta juara 3 lomba inovasi pembelajaran yang digelar
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
"Tahun
2007, saya pernah meraih juara 1 pada lomba penulisan buku fiksi tingkat
nasional. Kemudian juara 1 dan 2 lomba penulisan artikel
Ilmiah tingkat Provinsi NTB. Serta urutan ke 2 pada lomba guru
kreatif/inovasi pembelajaran tingkat provinsi," jelas pria asal Kelurahan
Jatiwangi Kecamatan Asakota ini.
Tahun
berikutnya, selain mendapat piagam penghargaan guru prestasi tingkat nasional
yang diadakan Depdiknas RI. Imran juga meraih masing-masing juara 1 pada lomba
pemilihan guru prestasi tingkat Kota Bima dan Provinsi NTB.
"Tahun
2010 baru saya dapat tanda kehormatan Satyalencana Karya 10 tahun dari Presiden
RI," tambahnya.
Tidak sampai
disitu, selain masuk sebagai finalis pada lomba penulisan karya Best Practice
guru tingkat nasional, Imran juga meraih peringkat ke 4 calon kepala sekolah
yang diadakan LPMP NTB.
Pernah mendapat piagam penghargaan ujian kompetensi guru, dilaksanakan LPMP NTB, 2015. Serta juara 2 tingkat nasional pada lomba Best Practice Kasek yang digelar Kemendikbud pada tahun 2016 lalu.
Sementara
lomba kasek berprestasi yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)
NTB tahun 2017, Imran hanya mampu meraih posisi ketiga.
"Terakhir,
saya dapat piagam bintang satu pengelolaan pangan untuk kantin sekolah dari
balai besar POM NTB Tahun 2019," tandasnya. (cr-jul)