Ir Muhadi |
BimaNews.id, BIMA-Selama masa Pandemi Covid-19, angka penduduk miskin tahun 2020 di Kabupaten Bima menurun. Sebaliknya, angka pengangguran justru naik.
Kepala BPS
Kabupaten Bima, Ir Muhadi menyebutkan, tahun 2020 angka kemiskinan turun 0,27
persen. Jumlah penduduk miskin tahun 2019, sebanyak 71.950 jiwa. Turun tahun
2020 turun menjadi 71.320 jiwa.
"Ada penurunan
0,27 persen atau 630 jiwa penduduk miskin, " ungkap Muhadi.
Penurunan
angka kemiskinan ini diakuinya, tidak terlepas dari upaya pemerintah pusat
mengintervensi perekonomian warga selama pandemi Covid-19 . Seperti pemberian
Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan beberapa jenis
bantuan lain.
Namun di sisi lain kata dia, terjadi peningkatan pada indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan Kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan meningkat 2,41 persen pada tahun 2020, dari angka 2,18 tahun 2019.
Sedangkan
peningkatan pada indeks keparahan kemiskinan sambungnya, dari 0,51 tahun 2019
menjadi 0,65 di tahun 2020. Artinya kata Muhadi, pengeluaran angka penduduk
miskin mengalami ketimpangan.
Karena itu
sarannya, perlu upaya serius dan beragam dari pemerintah untuk pengentasan
kemiskinan. Sesuai sasaran yang sudah ditargetkan, agar dua indeks ini tidak
terjadi lagi.
Meski angka
kemiskinan berkurang, namun angka pengangguran bertambah. Dari data yang BPS
himpun, pengangguran naik 0,02 persen. Dari angka 2,87 persen tahun 2019
menjadi 2,89 persen tahun 2020.
Naiknya
angka pengangguran ini, juga masih berkaitan erat dengan pandemi. Dimana banyak terjadi pengurangan tenaga
kerja dan PHK, karena perusahaan terpukul secara finansial.
Muhadi
berharap, pemerintah terus menggerakkan pembangunan di wilayah Kabupaten Bima
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran. Terutama
pembangunan sarana dan prasarana.
"Ini
yang menjadi peran pemerintah, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Juga
pengentasan angka pengangguran," pungkas Muhadi. (ar)