Wahyudin Ahyadin, petani asal Desa Kala, Kecamatan Donggo sedang menjahit karung yang diisi jagung di lapangan sepak bola Desa Mpili, Kamis (27/5). |
BimaNews.id, BIMA-Harga jagung yang sebelumnya membuat petani di Bima sumringah,
dengan kenaikan harga di luar perkiraan, hingga Rp 4.950 per kilogram. Selama
dua minggu terakhir, harga jagung mulai membuat petani spot jantung dan gundah gulana.
Pekan lalu, harga beli jagung di tingkat petani, mulai turun pada angka Rp 4.750 hingga Rp 4.700. Kamis (27/5) harga beli jagung di wilayah Kecamatan Donggo, terjun bebas dengan harga Rp 4.350 per kilogram.
Informasi dihimpun Radar Tambora, selama satu pekan terakhir, harga jagung terus turun, mulai Rp 50 hingga Rp 100 rupiah per kilogram. Harga terakhir pada Kamis (27/5), Rp 4.350 per kilogram.
Wahyudin Ahyadin, petani jagung asal Desa Kala, Kecamatan Donggo mengeluhkan kondisi harga jagung yang terus turun. Dikkhawatirkan, harga jagung turun hingga pada angka Rp 4.000 per kilogram atau di bawah itu.
Kondisi itu harapnya, diatensi pemerintah Kabupaten Bima. Supaya harga jagung tetap stabil, tidak terus turun yang pada akhirnya akan merugikan petani.
"Kita sangat berharap ada campur tangan pemerintah daerah, agar harga jagung tidak anjlok,’’ harapnya.
Saat ini akunya, harga beli jagung pada sejumlah perusahaan turun. Harga beli jagung PT Santosa Utama Lestari, Unit Madapangga Rp 4.700 per kilogram.
"Sabtu (29/5) mendatang, harga jagung di gudang saya dengar kabar akan turun menjadi Rp 4.500 per kilogram," sebut bapak dua orang putri ini.
Sementara pihak PT Santosa Utama Lestari Unit Madapangga belum bisa menjelaskan terkait turunnya harga beli jagung saat ini.
"Mohon maaf maaf, kita sedang ada meeting," jawab
salah satu karyawan PT Santoso Utama Lestari dihubungi melalui WhatsApp, Kamis
(27/5). (ar)