Ir Hj Zaenab |
BimaNews.id, KOTA BIMA- Awal musim kemarau, setidaknya 25.854 jiwa yang terdampak krisis air bersih di Kota Bima. Terparah di Kecamatan Rasanae Barat, yakni 14.065 jiwa.
Rincianya,
Kelurahan Tanjung sebanyak 7.907 jiwa. Meliputi Lingkungan Pelabuhan 2.293 jiwa,
Pali Barat 2.131 jiwa, Sumbawa Barat 1.829 jiwa dan Sumbawa Timur 1.654 jiwa.
"Kelurahan
Paruga yang terdampak sebanyak 3.128 jiwa. Itu tersebar di Lingkungan Sarata
dan Bara bagian barat," ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bima, Ir
Hj Siti Jaenab kemarin
Sementara di
Kelurahan Dara terdapat 3.030 jiwa. Meliputi, warga di Lingkungan Tolodara, Danatraha,
Dara, Bina Baru dan Lingkungan Wadu Mbolo.
Kemudian sambungnya, 3.612 jiwa di Kecamatan Mpuda. Terdiri dari empat kelurahan yang terdampak. Yakni Kelurahan Monggonao, Sambina'e, Panggi dan Manggemaci. Untuk Kelurahan Monggonao sebanyak 612 jiwa. Sedangkan di Kelurahan Sambina'e 1.059 jiwa.
"Kelurahan
Panggi 590 jiwa dan 1.351 jiwa di Kelurahan Manggemaci," bebernya.
Sementara di
Kecamatan Raba sebanyak 2.363 jiwa. Jumlah itu tersebar pada lima kelurahan.
Yakni, Kelurahan Rontu 637 jiwa, Kendo 454
jiwa, Penana’e 646 jiwa, Ntobo 267 jiwa dan 360 jiwa di Kelurahan Nitu.
"Kecamatan
Asakota sebanyak 2.112 jiwa. 1.648 jiwa
di Kelurahan Melayu, Jatibaru 204 jiwa,
Jatiwangi 168 jiwa dan 92 jiwa di
Kelurahan Ule," sebutnya.
Sedangkan di
Kecamatan Rasanae Timur sambung Jaenab, ada lima kelurahan yang terdampak. Yaitu,
Kelurahan Kodo 498 jiwa, 1.034 jiwa di Kumbe, Oi Mbo 309 jiwa, Oi Fo'o 300 jiwa
dan 1.561 jiwa di Kelurahan Lampe.
"Total warga
yang terdampak pada lima kelurahan itu sebanyak 3.702 jiwa," tandasnya. (jul)