Kakek Ahmad dan sang istri memperlihatkan uang Rp 20 juta hasil penjualan jagung yang terbakar bersama rumah mereka. |
BimaNews.id, DOMPU-Naas
menimpa sepasang suami istri (Pasutri) Lansia di Dusun Transad II Nangakara,
Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat. Belum sempat dinikmati, uang Rp 20 juta
hasil penjualan jagung ludes terbakar bersama rumah.
Ahmad, kakek pemilik rumah itu masih belum percaya dengan musibah yang menimpanya. Rasa sedih dan kecewa nampak di raut wajahnya. Betapa tidak, uang dari hasil keringatnya selama 6 bulan kini jadi abu.
Informasi
yang dihimpun, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wita, Jumat
(7/5). Api menjalar dengan cepat, sehingga tidak satupun barang yang bisa
diselamatkan.
"Dugaan
sementara karena arus pendek," kata Kades Soritatanga, Mirafuddin SPdi, dihubungi
via telpon, Sabtu (8/5).
Mirafuddin
belum mengetahui pasti musibah kebakaran itu terjadi. Dari keterangan anak
korban, saat kejadian kedua orangtuanya sedang menjemur terpal tidak jauh dari
rumah mereka.
"Tidak ada yang melihat awal munculnya api. Tiba-tiba saja api menjalar dengan cepat, membakar seluruh isi rumah. Api berhasil dipadamkan warga setempat dengan air seadanya," ungkap Mirafuddin.
Seluruh
barang milik korban tidak satupun bisa diselamatkan. Bahkan, uang hasil
penjualan jagung Rp 20 juta ikut terbakar.
"Selama
ini Ahmad tinggal bersama istri di rumah transad. Sedangkan anak-anaknya sudah
berkeluarga, mereka tinggal di sekitar itu," ujarnya.
Mirafuddin
ikut prihatin dengan musibah yang menimpa kakek Ahmad dan istrinya. Usai
kebakaran, korban langsung mencari barang yang masih bisa dipakai. Uang Rp 20
juta disimpan tidak selembar pun yang utuh. Bahkan separuh dari uang itu jadi
abu.
"Beliau
(Korban) bilang kalau uang itu belum sepersen pun dipakai," (jw)