Sejumlah penjual daging dan ayam, ribut dengan petugas di pasar Amahami Kota Bima. Mereka keberatan untuk dipindahkan ke los pasar yang baru, Kamis (22/4). |
BimaNews.id,KOTA BIMA-Keributan terjadi di Pasar Ama Hami, sekitar pukul 09.00 Wita, Kamis (22/4). Penyebabnya, penjual daging dan ayam tidak mau dipindahkan ke los pasar yang baru, dengan alasan pembeli sepi.
Pengurus
pasar bersikeras ingin memindahkan pedagang
tersebut ke los yang baru dibangun. Dipisahkan dengan penjual ikan laut.
"Apa
salahnya kita jual di sini (los lama, red)," tanya Khairudin, penjual daging.
Pedagang
lain, David memprotes karena yang
dipindahkan hanya penjual daging dan ayam.
Sedangkan penjual ikan tidak.
Menurut dia, jika penjual ayam dan daging dipisahkan
dengan pedagang ikan. Mereka akan rugi, karena pasti sepi pembeli.
Pria yang
sudah 20 tahun menjadi pedagang ini menilai, pengelola pasar tidak adil. Karena
los pasar lama sampai sekarang tidak ada yang tempati.
"Makanya
kami ngeyel, tidak mau pindah dari tempat sekarang," tegasnya.
Hal yang
sama dikatakan Nita, penjual ayam. Kata dia, persoalan ini sudah berlangsung
sekitar setahun lebih.
"Kami
tidak mau dipindahkan ke los baru," tegas Nita.
Sebelumnya
mereka pernah dipindahkan ke tempat baru, tapi pengunjung sepi. Sehingga pendapatan mereka turun,
apalagi saat pandemi Covid-19 sekarang.
Nita
berharap, pengelola pasar dan pemerintah adil mengambil kebijakan. Tidak memunculkan
protes seperti ini.
"Semoga keinginan kami didengar pemerintah dan pengelola pasar," harapnya.
Kepala Pasar
Amahami, Sariman dikonfirmasi mengaku, pemindahan penjual daging dan ayam ini
atas perintah Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE.
Wali kota
kata Sariman, ingin menata pedagang agar lebih teratur sehingga nyaman untuk
pembeli dan pedagang.
"Pembangunan
los baru itu untuk ditempati penjual daging dan ayam," jelasnya.
Mereka
dipisahkan dengan penjual ikan, supaya teratur. Sehingga semua los pasar bisa
dimanfaatkan. Karena dengan cara itu pembeli merasa nyaman saat belanja. Tidak
amburadul seperti sekarang.
"Kalau
pedagang masih bandel, kami akan paksakan untuk pindah. Apalagi sebelumnya,
para penjual ini sudah memberikan pernyataan tertulis siap dipindahkan," tandas
Hariman. (ar)