Danramil Bolo, Kapten Infanteri Ibrahim saat memantau kondisi jembatan penghubung Desa Bolo dan Rade di Kecamatan Madapangga yang putus diterjang banjir, Kamis (8/4). |
BimaNews.id,BIMA-Jembatan penghubung Desa Bolo dan Desa Rade Kacamatan Madapangga, putus diterjang banjir bandang akhir pekan lalu. Aktivitas transportasi jalur selatan wilayah setempat, hingga saat ini lumpuh total.
Setelah mendapat laporan jembatan putus dari anggota TNI wilayah Bima. Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa langsung mengintruksi pembuatan jembatan acrow panel, agar akses transportasi warga kembali normal.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Bolo Kapten Infanteri Ibrahim mengatakan, perlatan jembatan acrow panel sedang dalam perjalanan dari Jakarta. Kemungkinan akan tiba di Pelabuhan Bima pada Jumat pagi (9/40).
"Insya Allah Jumat pagi peralatan jembatan tiba di Bima bersama personel dan tim teknis," katanya pada Radar Tambora saat memantau kondisi jembatan setempat, Kamis (8/4).
Setelah pembongkaran di Pelabuhan Bima, material jembatan langsung dibawa ke terminal Desa Bolo yang tidak jauh dari lokasi jembatan putus. Tim teknis akan memeriksa lebih awal kondisi jembatan setempat.
"Setelah itu baru kami akan memulai proses pembangunannya," jelas Ibrahim.
Batas akhir pembangunan jembatan, belum bisa dipastikan. Ibrahim memprediksi tidak lebih dari satu bulan. Karena konsep pembangunannya, hanya memasang alat yang sudah disiapkan. Setelah dibangun pondasi jembatan.
"Semoga proses pembangunan jembatan berjalan lancar, tanpa kendala," harapnya.
Selain semua unsur TNI angkatan darat di NTB, pembangunan jembatan juga diharapkan partisipasi masyarakat. Terutama yang tinggal di sekitar wilayah setempat.
"Kami ingin bekerja sama dengan masyarakat. Karena TNI hadir untuk masyarakat," taandasnya.
Sementara pembangunan untuk jembatan di Desa Campa dan Woro kata, belum bisa dipastikan. Apakah material yang dikirim dari Jakarta, termasuk untuk jembatan dua desa setempat atau tidak.
Ibrahim mengaku, kondisi dua jembatan tersebut akan ditinjau langsung tim teknis untuk melihat bentuk kerusakannya. Tidak tertutup kemungkinan, jembatan di Desa Campa dan Woro akan dibuat jembatan acrow panel juga.
"Nanti tunggu tim teknis yang bisa menilai, apakah diharuskan atau tidak. Jika tidak, akan dibantu buat jembatan alternatif," katanya.
Sementara kondisi warga yang terdampak banjir di wilayah setempat dua hari setelah diterjang banjir, lalulintas ekonomi warga sudah kembali normal. Termasuk kebutuhan air bersih dan kondisi listrik, yang sempat padam pada saat banjir, sudah dipulihkan.
"Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada lagi kendala, selain jalur transportasi," ungkapnya.
Karena pasca jembatan putus, warga Madapangga yang hendak keluar atau masuk, dialihkan melalui perempatan Dena. Jarak tempuh lebih kurang 30 menit. Sementara jika melalui jembatan itu, normalnya sekitar 10 menit.
"Waktu itu yang akan
dihabiskan oleh pengendara jika melalui jalan pintas di sana. Kalau untuk
pejalan kaki, sudah kami buatkan jembatan alternatif beberapa hari lalu,"
pungkas Ibrahim. (cr-jul)