Ir Beni Akbar |
BimaNews.id,BIMA-Sekitar 2.881 hektare lahan pertanian di Kabupaten Bima rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.310 hektare merupakan lahan jagung, padi serta bawang merah yang gagal panen.
Kabid RPLPT
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Ir Beni Akbar mengatakan, petani
yang gagal panen sudah diberikan bantuan bibit. Itupun hanya pada petani jagung dan padi.
"Kalau
petani bawang merah mereka menolak. Karena, bantuan bibit dari pusat itu berupa
bunga bawang. Sementara bibit yang biasa dipakai petani di Bima, dari biji bawang,"
jelas Beni, Kamis (22/4).
Banjir
bandang beberapa waktu lalu kata dia, memberi dampak luar biasa terhadap
petani. Banyak petani yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Untuk
menekan angka kerugian, petani diminta untuk membuat asuransi pertanian. Mengurangi
risiko kerugian ketika terjadi gagal panen.
"Setiap
petani akan mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta rupiah," katanya.
Nilai
tersebut kata dia, akan diperoleh dari pemerintah, jika petani mengalami gagal
panen hingga 75 persen dari luas lahan satu hektare.
"Semua
petani tidak ada yang terdata di asuransi. Yang banyak justru asuransi ternak
sapi," sebutnya.
Padahal
untuk asuransi lahan jelas Beni, sudah sering disosialisasikan pada petani di 18
kecamatan. Namun, tidak membuahkan hasil. Padahal kata dia, untuk asurasi itu petani
hanya membayar biaya administrasi Rp 35 ribu untuk satu hektare lahan.
"Itu
berlaku selama satu tahun masa panen," (cr-jul)