H Fakhrunraji |
BimaNews.id,KOTA BIMA-Proses Refocusing di Pemerintahan Kota Bima, hingga kini belum juga selesai usai. Padahal sebelumnya, ditargetkan selesai tanggal 31 Maret 2021.
Refocusing atau pemotongan sejumlah anggaran yang tidak prioritas ini berlangsung pada seluruh pemerintah daerah se Indonesia. Tujuannya, untuk penganggaran penanganan Covid-19.
Kepala Bappeda Kota Bima, H Fakhrunraji dikonfirmasi via ponsel mengakui, refocusing belum final. "Refocusing kita belum final, " jawabnya.
Ditanya apa kendalanya? Mantan Kepala DLH ini mengatakan, tidak ada kendala. "Kemarin tertunda karena kita selesaikan Musrembang, " jelasnya.
Dari refocusing itu, total anggaran yang terpotong sekitar Rp 48 Miliar. Angka ini dibagi dua pos penggunaan yakni, untuk menutupi pemotongan DAU Rp 14 Miliar. Rp 43 Miliar untuk penanggulangan Covid-19.
"Sesuai aturan, harus dialokasikan delapan persen dari total DAU yang ada, " kata Fakhrunraji.
Dampak refocusing kata Fakhrunraji, angggaran belanja dan jasa setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dipotong 20 persen. Kemudian, beberapa belanja modal seperti, pembangunan BLK ditunda dan pengerjaan jalan Rontu-Nitu.
"Ada beberapa
kegiatan lain juga, " sebutnya. (tin)